Oleh sebab itu, pihaknya akan terus berupaya mengantisipasi agar daya tampung tidak melebihi kapasitas, selain itu meminta kepada warga agar dapat memilah dan memilih sampah dari awal, supaya ikut mengurangi sampah.
“Prediksi tiga tahun ini hanya perkiraan. Karena kami juga saat ini sedang membuat kantong untuk pembuangan sampah, terutama di zona 1, 2, dan 3. Selama menyiapkan kantong, kita juga membuka akses untuk alat berat dan truk operasional,” ujarnya.
Cecep menjelaskan, sistem pengelolaan sampah di TPA Kopiluhur masih menggunakan sistem open dumping, yakni sampah diratakan menggunakan alat berat lalu diurug dengan tanah.
Cecep menambahkan di lingkungan TPA Kopiluhur terdapat ratusan masyarakat yang mencari nafkah dengan memungut sampah. Keberadaan mereka turut mengurangi volume sampah hingga satu ton dalam sehari.
“Kami belum menerapkan sistem sanitary landfill karena untuk sampai ke situ salah satunya perlu ada jembatan timbang untuk mendeteksi volume sampah yang masuk. Dan saat ini kita belum punya,” tandasnya. (Red)