Sepekan, Kebakaran Gunung Ciremai Lalap 530 Hektare Kawasan Hutan

JABARNEWS | KUNINGAN – Kebakaran hutan di Gunung Ciremai tambah meluas. Pada Kamis-Jumat (4-5/10/2018) api melalap area Kebun Raya Kuningan seluas lebih kurang 15 hektare.

Kebakaran kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang terjadi sejak Minggu, 30 September 2018 itu tak kunjung bisa dipadamkan. Luas areal hutan TNGC yang terbakar dalam sepekan terakhir mencapai sekitar 530 hektare lebih.

Kepala Badan TNGC Kuswandono, mengatakan, kejadian kebakaran hutan TNGC dalam sepekan terakhir merupakan kebakaran hutan terbesar. Itu dibandingan dengan kejadian-kejadian kebakaran kawasan TNGC sebelumnya di musim kemarau ini.

Baca Juga:  Gara-gara Ini, Uang Rp65 Juta Milik Driver Ojol yang Tersimpan di Rekening Bank Lenyap

“Pemicu api karena ulah manusia. Entah orang sengaja membakar atau karena kelalaian orang. Untuk soal ini, kini sedang dalam proses penyelidikan Kepolisian Resor Kuningan,” kata Kuswandono, Minggu (7/10/2018), dikutip pikiran-rakyat.com.

Pantauan di lapangan, di bagian bawah dan tengah lereng utara gunung tersebut sejak pagi hingga siang Minggu, 7 Oktober 2018 sore masih banyak diwarnai titik-titik kepulan asap.

Titik-titik nyala api membakar semak dan pohon. Bara api tersisa pada pada sejumlah pangkal dan batang-batang pohon tumbang terbakar. Titik-titik bara api ini juga menjalar pada serasah atau lapisan humus tebal terkubur debu seperti api dalam sekam.

Baca Juga:  Masyarakat Diminta Waspadai Kasus Gangguan Ginjal Akut, Segera Periksa Jika Anak Alami Gejala Ini

Kuswandono menyatakan, semua titik api tersisa itu masih terus diburu dan diusahakan ditumpas total oleh para tenaga pemadam dari berbagai unsur.

Baca Juga:  Punya Karakter Tak Bisa Diatur, Ridwan Kamil Lebih Baik Bermanuver ke Jakarta

“Upaya itu tidak bisa dilakukan cepat karena medan yang harus dilalui serta area-area sasaran para pemadam itu tidak bisa dijangkau kendaraan dan sangat sulit ditembus orang. Selain itu blom-blok hutan terbakar di lerang gunung itu jauh dari sumber air,” ujarnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat