Menurut Anna, kabar kemunculan si Euis berawal dari sejumlah relawan pengantar bantuan ke Kedusunan Kadusahung, Kampung Ciloma. Informasi yang diterimanya, para relawan sempat melihat si Euis dan merekamnya dengan kamera.
“Kejadian dua kali kan pada waktu penyaluran bantuan ada buaya kita langsung sampaikan imbauan, harus waspada terutama kami juga tim penyalur bantuan setiap hari kita ke Ciloma pakai perahu,” jelasnya.
Sementara warga setempat, Dian Rahayu mengaku selama ini tidak ada larangan agar warga tidak beraktivitas di sungai. Namun bagi warga setempat yang mengetahui kemunculan si Euis kerap melarang anak-anak agar tidak berenang atau aktivitas lainnya di Sungai Cikaso.
“Larangan secara umum untuk anak-anak berenang tidak ada, mungkin dari orang tua masing-masing karena bagaimanapun mereka juga merasa khawatir. Meskipun banyak warga yang beraktivitasnya di Sungai Cikaso,” tuturnya.
Menurutnya, sejak banjir aktivitas warga di sungai tidak lantas surut. Terlebih ada berkah yang datang menghampiri warga salah satunya berburu Kerang Toè atau Kijing yang bisa ditemukan di dasar sungai. (red)