Leuit Juara di Kabupaten Karawang tersebut, menurut Ridwan Kamil, akan menggunakan teknologi digital. Hal itu dilakukan agar mengetahui kondisi gabah dari satu desa.
Apabila, lanjut Ridwan Kamil, sudah habis, bisa disubsidi silang dengan leuit desa yang masih penuh.
“Jadi kenapa digital? Karena saya harus tahu mana yang penuh dan habis. Subsidi silang, silih gotong royong,” tandasnya. (Red)