Tak Betah di Ponpes, Santriwati Subang dan Temannya Bohong Diperkosa Lalu Dibuang

Ilustrasi kasus asusila terhadap santriwati. (Dodi/JabarNews).

“Atas dasar pengaduan itu, kami langsung melakukan penyelidikan,” katanya.

Berry mengatakan penyelidikan itu diawali dengan mendalami pengakuan kedua santriwati itu.

Saat pendalaman dan konseling oleh Kepala Unit PPA, Inspektur Polisi Dua Metri Zul Utami, kata dia, H dan R akhirnya mengakui mereka bukan korban penculikan melainkan kabur dari pesantren karena tidak betah.

Baca Juga:  Ngeri! Pria Asal Tebing Tinggi Tewas Ditabrak Kereta Api, Tubuhnya Terpotong-potong

“Mereka yang menjadi santriwati sejak bulan Juli 2021 itu mengaku tidak betah di pesantren, sehingga kabur dari pintu belakang pesantren pada hari Kamis (20/1/2022), pukul 10.00 WIB. Selanjutnya mereka naik bus menuju Wangon,” katanya.

Baca Juga:  Pelajar SMP Dirudapaksa, Pelakunya Teman Sendiri dan Ditangkap di Wilayah Jakarta

Ia mengatakan berdasarkan hasil konseling tersebut, dapat dipastikan bahwa kabar penculikan dan perkosaan dua santriwati merupakan perkataan bohong.