JABARNEWS | PURWAKARTA – Dalam moment libur lebaran 2021 ini, Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, akan memperketat pengawasan di seluruh obyek pariwisata, terutama yang menyuguhkan wahana air.
“Lokasi wisata, itu menjadi tempat berkerumunnya masyarakat. Sehingga, harus diawasi guna meminimalisasi penularan penyakit,” ujar Kepala Bidang Pariwisata, Disporaparbud Purwakarta, Acep Yulimulya saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (4/5/2021).
Dijelaskannya, di wilayahnya terdapat banyak tempat wisata yang menyuguhkan wahana air. Lokasinya, kata Acep, tersebar di setiap kecamatan yang ada. Para pengunjung, sejauh ini lebih mendominasi datang ke lokasi-lokasi wisata Tirta tersebut.
“Kami berkaca pada kejadian di India. Artinya, kerumunan di lokasi wisata harus diminimalisir. Hari ini kami juga melakukan pengecekan kadar air di beberapa kolam renang,” ucap dia.
Di momen libur lebaran nanti, Acep menambahkan, pihaknya akan menerjunkan pasukan monitoring di dinasnya untuk mobile ke seluruh lokasi wisata yang ada. Terutama, lokasi wisata air yang selama ini kunjungannya kerap membludak.
Pengawasan tersebut, kata dia, sengaja dilakukan guna memastikan penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata ini. Dalam monitoring ini, pihaknya akan turut menggandeng tim dari Dinas kesehatan untuk memeriksa baku mutu air di lokasi wisata tersebut.
“Biasanya lonjakan pengunjung akan terjadi pada H+2 lebaran yang bertepatan dengan akhir pekan,” tuturanya
Dalam hal ini, lanjut Acep, pihaknya meminta dengan tegas supaya para pengelola pariwisata harus tetap mengacu pada protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah.
“Kami meyakini seluruh pengelola wisata tengah mempersiapkan hal itu. Termasuk melaksanakan protokol kesehatan, sebelum tempat wisata ini dibuka dan kembali diperbolehkan menerima pengunjung,” bebernya.
Acep menegaskan, keselamatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan selama ini jadi agenda prioritas jajarannya. Karena alasan itulah, pengawasan di berbagai sektor wisata menjadi hal penting. Apalagi, di tengah wabah corona seperti saat ini. Karena, pihaknya tidak ingin objek wisata menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
“Kepada masyarakat, kami juga mengimbau. Mau berwisata silahkan, asal harus tetap memperhatikan protokol kesehatan,” jelas dia.
Dia menambahkan, selama ini di wilayahnya terdapat 62 destinasi wisata. Dari jumlah tersebut, 30 diantaranya merupakan lokasi wisata alam/buatan milik swasta. Selebihnya, adalah wisata religi dan kuliner.
Adapun penekanan penerapan protokol kesehatan tersebut, kata Acep, sebagai bagian dari antisipasi pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus corona. Pihaknya berharap, seluruh pengelola wisata bisa menjalankan arahan tersebut demi kebaikan bersama.
Selama ini pihaknya juga telah berpesan, supaya seluruh pengelola wisata wajib memperhatikan fasilitas kebersihan bagi pengunjungnya. Salah satu caranya, dengan menyiapkan tempat khusus cuci tangan berikut sabun antiseptiknya di beberapa titik lokasi wisata mereka.
Termasuk, menerapkan wajib jaga jarak dalam antrian, pembatasan tempat duduk, himbauan wajib pakai masker hingga melakukan pembatasan pengunjung yang dikhawatirkan akan membludak ketika berwisata saat liburan nanti.
“Kami juga berpesan, supaya masyarakat tidak memaksakan masuk ke lokasi yang sudah penuh. Silahkan cari yang lain, karena di kita banyak tersebar lokasi-lokasi wisata lainnya,” harapnya. (Gin)