DPRD Jabar Minta Digitalisasi Desa di Jabar Harus Diperbanyak

JABARNEWS | BANDUNG – Komisi I DPRD Jabar menilai bahwa pengembangan desa digital seperti yang berada di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung harus diperbanyak.

Anggota Komisi I DPRD Jabar Ahab Sihabudin mengatakan, dari beberapa desa yang dikunjungi mulai dari desa di Kabupaten Subang, Garut dan Tasikmalaya khususnya Desa Cibiru Wetan merupakan salah satu yang paling maju. Namun demikian, kemajuan program desa seperti di Desa Cibiru Wetan ada sentuhan dan campur tangan pemerintah daerah provinsi akan membaggakan.

Dia menyebutkan, Desa Cibiru Wetan merupakan konsep desa yang realisasinya paling maju dan unik. Sebab, dari beberapa desa digital di Jabar, desa ini sudah siap dengan digitalisasinya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 26 November 2021: Aquarius Hati-hati Kamu Bisa Stres Sendiri

Baca Juga:  Kenali Tiga Dampak Negatif Matahari yang Penting Kalian Perhatikan

Baca Juga: Anggaran Pilbup 2024 di Kabupaten Bogor Sebesar Rp150 Miliar, Ini Kata Iwan Setiawan

“Ini sangat membanggakan, khususnya bagi masyarakat desa yang ada di Jabar harus turut mensukseskan desa digital ini sebagai kemajuan daerah pedesaan,” kata Ahab di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis 25 November 2021.

Ahab menyampaikan bahwa adanya inovasi-inovasi yang dipadukan akan menciptakan inovasi baru. Sehingga akan sangat menunjang bagi desa dalam mengembangkan teknologi digitalisasi.

Baca Juga: Ditampar Warganya Lewat Perbaikan Jalan Rusak, Wabup Tasikmalaya Minta Maaf

Baca Juga: Tips Merawat Kolam Ikan di Rumah Agar Tetap Awet

Baca Juga:  LPPM Unisba Serahkan Biomask Respirator ke Tiga Rumah Sakit di Bandung, Ini Kelebihannya

“Inovasi yang terbarukan inilah yang menjadi terobosan bagi kemajuan desa,” tuturnya.

Dia berharap agar pengelolaan desa sejenisnya diperbanyak, baik itu antar desa yang melakukan studi banding maupun dari desa yang sudah maju memberikan penyuluhan kepada desa tertinggal.

“Tentunya peranan pemerintah daerah sangat penting, terutama dalam aspek pelayanan, pelatihan dan pengelolaan desa digital,” ucapnya.

Dia menyampaikan, salah satu produk digital yang menonjol adalah aplikasi bernama Simpel (Sistem Pelayanan) Desa yang bisa diunduh melalui aplikasi oleh masyarakat. Aplikasi berbasis telepon pintar tersebut memungkinkan masyarakat mengakses sejumlah pelayanan, mulai dari administrasi sampai pengembangan ekonomi.

Baca Juga: Lima Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka dalam Bentrokan Antarormas di Karawang

Baca Juga: Tiga Makanan Penambah Berat Badan yang Ada di Rumah

Baca Juga:  Begini Upaya BKMT Purwakarta dalam Menggerakkan Perekonomian di Tengah Pandemi Covid-19

“Misalnya masyarakat dipermudah dengan adanya aplikasi Simpel Desa, masyarakat yang ingin mengajukan kebutuhan surat-menyurat hanya tinggal menekan tombol permohonan melalui aplikasi tersebut,” katanya.

Bahkan, lanjut Ahab, apabila surat yang dibutuhkan sudah tercetak, masyarakat juga bisa memilih proses pengambilan. Bisa diambil langsung sendiri, atau menggunakan jasa ojek untuk dikirimkan ke rumahnya.

Baca Juga: Perlindungan Data Pribadi dalam Bisnis Layanan Data Digital Jadi Prioritas

Baca Juga: Sambangi Keluarga Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur, Atalia Praratya Sebut KDRT di Jabar Masih Tinggi

“Jadi bisa juga memberdayakan potensi ekonomi lain, yaitu jasa antar oleh tukang ojek,” tandasnya.***