Tak Disangka! Ini Alasan Dedi Mulyadi Betah Tinggal di Lembur

Karikatur Dedi Mulyadi. (Foto: Dok. JabarNews).

Mengenai kawasan Lembur Pakuan Sukadaya Subang yang dibuat menarik seperti dipasang banyak pagar bambu hingga cetok, Dedi Mulyadi menjelaskan, sengaja untuk aksesoris keindahan. Selain itu, menghidupkan perekonomian para pengrajin bambu anyaman.

“Jadi ya siklusnya harus begitu, karena saya punya filosofi uang yang saya dapat harus beredar dan dibelanjakan di desa,” jelasnya.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Bersama Petani Lakukan Upacara Bendera di Tengah Sawah

Dedi Mulyadi menyontohkan pendapatannya setiap bulan beredar di tukang nyangkul, tukang tandur, tukang tembok, tukang mikul, hingga tukang nyapu.

“Ini kan karyawan besar ratusan, jadi sirkulasi mereka hasilnya bisa menyekolahkan anak, bangun rumah dan lain-lain,” ungkap Dedi Mulyadi.

Baca Juga:  Berikan Kenyamanan pada Wisatawan, Polisi di Purwakarta Lakukan Ini

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, yang paling penting di Indonesia adalah dari sisi regulasi keuangan. “Distribusi keuangannya tidak beres, uang diambil di kampung-kampung di seluruh Indonesia dikumpulin di Jakarta lalu dibawa ke luar negeri,” tegas mantan Bupati Purwakarta dua periode tersebut.

Baca Juga:  Duh! Sebuah Sekolah Dasar di Ciamis Rusak Diterjang Longsor