Manajemen Ibadah Haji Pasca Pandemi

Potret Ahmad Abqori Hisan. (Foto: dokumentasi pribadi_.

Dalam kondisi ini dibutuhkan parah pahlawan,pejuang,mujahid yang mampu melawan dan mengalahkan Covid-19.Tujuaanya agar manusia terbebas dan merdeka dari jajahanya oleh karena itu perang melawan Covid19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga menjadi tugas seluruh anak bangsa khususnya para alumni jamaah Haji dan Umrah yang merindukan titel mabrur.

Para alumni Haji dan umrah dapat membuktikan kemabrurannya. Bukan “mabur” tak memedulikan kemabruran yang telah di perjuangkan melalui harta,tenaga dan pikiran untuk bisa berangkat ke tanah suci.Hal ini bisa di lakukan apabila Umrah dan hajinya membentuk pribadi sikap manusia yang memilili lima Ulul sebagaimana konsep Al-Quran.

Baca Juga:  Punya Riwayat Sakit Bawaan, Tiga Jemaah Haji Warga Cianjur Meninggal di Tanah Suci

Pertama yaitu ulul albab yaitu menjadi manusia yang bijak(the man of wisdom)dengan akal yang di milikinya (QS.Al-Baqarah:197,Ali-Imran:190-191,Al-Maidah:100,Ar-Radu:19,Al-Thalaq:10,Ibrahim:52,Shad:29,Az-Zumar 29)mereka adalah orang yang sadar akan ruang dan waktu serta konsisten terhadap Allah Swt.

Baca Juga:  MoU Kejaksaan Negeri Garut dengan Para Kepala Desa, Gagalnya Pembinaan dan Pengawasan oleh APIP

Kedua ulul abshar yaitu menjadi manusia yang memiliki penglihatan mata batin dan waspada sehingga bisa mengambil hikmah dari berbagai kejadian(QS An-Nur:29). Artinya:Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni, yang di dalamnya ada kepentingan kamu; Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan

Baca Juga:  Segini Total Jemaah Haji Asal Indonesia yang Meninggal di Tanah Suci

Ketiga ulul ilmi yaitu manusia yang memiliki keluasan ilmu berdasarkan realitas,berwawasan luas,kecerdasannya mampu mencapai makrifat,dan hatinya teguh bertauhid karena memiliki tingkatan Khassyah seperti para ulama(QS Ali imran:18).