Anies Baswedan PHP, Ribuan Pekerja Hiburan Malam di Jakarta Keluhkan Ini

JABARNEWS | JAKARTA – Para pelaku bisnis hiburan malam mengaku kena PHP oleh pemerintah DKI Jakarta yang telah menjanjikan akan ada pembukaan kembali usaha hiburan malam meski harus melakukan simulasi terlebih dahulu.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan siap mengizinkan kembali operasional bioskop di DKI Jakarta. Kesiapan itu didapat usai Pemprov DKI Jakarta menemui Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

“Kesimpulan pertemuan tadi adalah dalam waktu dekat kegiatan bioskop akan dibuka, protokol kesehatan akan ditegakkan lewat adanya regulasi detail dan pengawasan ketat sehingga pelaku industri memberikan jasa tanpa risiko besar. Bagi masyarakat ketika berkegiatan mereka akan aman,” Anies Baswedan di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (26/8/2020) lalu.

Baca Juga:  Usulan Tol Dalam Kota, Emil Ragu Terwujud

Akan tetapi hal tersebut yang dikatakan Anies seperti hanya memberikan angin segar kepada pelaku usaha hiburan malam yang hingga saat ini masih menunggu kepastian untuk melakukan simulasi pembukaan tempat hiburan malam.

“(pengecekan tempat hiburan di Jakarta) Nggak jadi Rabu. Diundur lagi,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani, Kamis (3/9/2020).

Satgas Covid-19 Jakarta kata Hana masih balum ada kejelasan terkait jadi atau tidaknya melakukan simulasi persiapan pembukaan tempat hiburan malam.

Hana mengatakan momen pengecekan itu sangat ditunggu oleh pengusaha hiburan di DKI Jakarta, karena setidaknya menjadi angin segar bagi pengelola hiburan malam jelang persiapan pembukaan kembali,

Baca Juga:  Bertugas Sambil Jaga Anak, Polwan Ini Dapat Sanjungan Gubernur

Namun, saat ini menurut Hana memang terlambat setelah enam bulan berjalan dan banyak pengusaha hiburan yang sudah kolaps.

“Kabarnya minggu malam, tapi saya nggak tahu (jadi atau tidak),” kata Hana.

“Saya nggak pernah disimulasi protokol saya. Itu sebuah tuntutan. Sementara mereka ngatain doang, menuduh hiburan cenderung mengakibatkan tempat (kluster) baru. Itu tuduhan,” sebut Hana.

Selain itu Hana juga mengatakan, baiknya perlu memberikan jalan agar ekonomi hidup, sembari menyusun protokol kesehatan di berbagai sektor usaha. Karena ketika banyak sektor lain sudah diberikan jalan untuk beroperasi, sektor lain pun harusnya sudah mulai dipikirkan, termasuk bisnis hiburan.

Baca Juga:  Dinsos KBB Tegaskan Pendistribusian Bansos Sesuai CPCL

“Harusnya mereka beri ruang untuk simulasi. Lima bulan nggak pernah ada kunjungan bagaimana keberlangsungan usaha, ditanya kan perkiraan kerugiannya berapa, ayo kita bergerak. Nggak ada rangkulan-rangkulan seperti ini, nggak ada,” jelasnya.

Akibat belum adanya kepastian yang diberikan oleh pemerintah DKI Jakarta, ribuan pegawai hiburan malam yang menjadi korban termasuk banyak pelaku usaha yang kesulitan untuk membayar tunggakan sewa dan gaji karyawan.

Padahal selain bisnis hiburan, seperti bioskop sudah dapat komitmen akan dibuka lagi oleh Pemprov DKI Jakarta, meski belum ada tanggal pastinya. (Red)