Dorong Airlangga Jadi Cawapres, Golkar Jabar Desak DPP Gelar Rapimnas

JABARNEWS | BANDUNG – DPD Partai Golkar Jawa Barat mendesak DPP Golkar segera menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk mendorong Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menjadi Cawapres pendamping Jokowi.

Ketua Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, mengatakan, desakan untuk Rapimnas sangat penting mengingat dari sisi aspek kepartaian, Pemilihan Presiden 2019 akan berbarengan dengan Pemilu Legislatif dan hal ini jelas berimplikasi pada pemilih.

“Oleh karena itu, hari ini, kami akan kirim surat ke DPP untuk segera menggelar Rapimnas,” jelas Dedi, di Kantor DPD Golkar Jabar, Bandung, Selasa (3/7/2018).

Baca Juga:  Ketua MPR Imbau Masyarakat Jaga Kekhidmatan Pelantikan Presiden

Menurutnya, sebagai partai terbesar kedua yang memiliki 14 % kursi di DPR, pihaknya menilai Golkar memiliki peran strategis dan hak untuk mencalonkan ketua umumnya mendampingi Jokowi. Menurutnya, akan jadi ironi jika partai tersebut tidak memiliki hak untuk menyodorkan Airlangga Hartarto.

“Dari aspek logis, Ketua Umum Partai Golkar paling logis dan layak jadi Cawapres,” ujarnya.

Menurutnya, pengusungan Airlangga dalam Rapimnas sangat penting bagi konsolidasi partai usai Pilkada. Sosok ketua umum dinilai bisa menjaga marwah dan symbol partai, karena itu layak Golkar memprioritaskan Airlangga untuk diusung.

Baca Juga:  Shin Tae-yong Ingin Pemain Timnas Indonesia U-20 Tak Puasa, Ini Alasannya

“Dorongan untuk Cawapres menjadi keharusan, karena itu Golkar harus segera Rapimnas,” katanya.

Diungkapkannya, latar belakang ekonomi Airlangga dan posisinya sebagai ketua Umum Golkar dinilai sudah cukup bagi anak mantan Menteri Perindustrian Hartarto tersebut untuk maju dan bersaing dengan para ketua umum partai yang merupakan koalisi Jokowi.

Baca Juga:  Mas Jon, Single Terbaru 2TikTok

“Kalau Mas Airlangga diusung, ini akan melahirkan spirit bagi kader Partai Golkar,” ujarnya.

Ajang rapimnas juga dinilai penting guna mengevaluasi dan mengkonsolidasikan ulang kekuatan partai berkaca dari hasil Pilkada Serentak 2018 yang melahirkan kejutan. Menurutnya, Golkar harus mempelajari dan menghitung ulang sejumlah strategi guna mempertahankan posisi kursi di DPR.

“Ada perkembangan yang harus disikapi mitra koalisi Jokowi termasuk oleh Golkar,” pungkasnya. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat