Jangan Anggap Remeh! Stunting Bisa Turunkan Kecerdasan Anak

Corporate Medical Affairs Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK saat menjelaskan materi Keterkaitan Antara Nutrisi dan Kasus Stunting di Indonesia. (Foto: Istimewa)

JABARNEWS | JAKARTA – Stunting adalah masalah yang kompleks di Indonesia, kasus stunting yang tidak mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius dapat memberikan dampak ke penurunan kecerdasan anak.

Pada kegiatan workshop Cyber Media Forum dengan tema “Keterkaitan Antara Nutrisi dan Kasus Stunting di Indonesia” yang digelar secara daring, Corporate Medical Affairs Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menjelaskan stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya.

Baca Juga:  BKKBN Jabar Tekankan Pentingnya Sinergitas dalam Penurunan Angka Stunting

Dirinya menerangkan bahwa dampak jangka pendek yang terjadi akibat stunting adalah perkembangan otak dan tumbuh kembang yang tidak optimal, sedangkan untuk dampak jangka panjang ialah gangguan kognitif dan memiliki nilai IQ yang lebih rendah dibandingkan dewasa yang tidak pernah mengalami malnutrisi.

Baca Juga:  Presiden FIFA Sebut Indonesia Bisa Jadi Salah Satu Negara Terkemuka Sepak Bola di Dunia

“Perlu diperhatikan bahwa kekurangan gizi tidak hanya berdampak pada penurunan berat badan tetapi berkurangnya asupan energi ke otak. Pertumbuhan otak 80 persen terjadi ketika dua tahun pertama pertumbuhan anak, sehingga selama periode ini penting bagi anak mendapatkan asupan gizi yang cukup agar otak bisa berkembang dengan maksimal,” tuturnya, Kamis (29/09/2022).

Baca Juga:  Fadli Zon Tetap Usung Demiz-Syaikhu, Ini Kata Deddy Mizwar

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menjelaskan ada beberapa hal penting yang harus menjadi perhatian orang tua, dimulai dari faktor risiko dan potensi sumber penyebab stunting seperti status gizi ibu, status kesehatan selama masa kehamilan.