JABARNEWS | BANDUNG – Nilai tukar rupiah yang di transaksikan, Kamis (17/08/2020) pagi, terhadap dola Amerika Serikat (AS), bergerak menguat menjadi 14.780 per USD.
Rupiah dari sebelumnya Rp14.843 per dolar AS, menguat signifikan karena tertahan oleh penguatan dolar AS. Pada pukul 07:34 WIB, Dollar Index yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia menguat 0,1%.
Mata uang Negeri Paman Sam bangkit setelah pasar merespons hasil rapat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). dilanrir dari CNBC, soal suku bunga acuan, tidak ada kejutan. Federal Funds Rate tetap bertahan di 0-0,25%.
Dot plot terbaru menggambarkan suku bunga acuan kemungkinan masih bertahan rendah hingga 2023, sesuatu yang juga sudah masuk dalam kalkulasi pelaku pasar.
Namun ada yang menarik. Dalam proyeksi terbaru, Ketua Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega memperkirakan ekonomi AS terkontraksi (tumbuh negatif) 3,7% pada 2020. Meski negatif, tetapi lebih baik dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu minus 6,5%.
Proyeksi angka pengangguran untuk 2020 juga direvisi ke bawah dari 9,3% menjadi 7,6%. ‘Ramalan’ terbaru ini menggambarkan bahwa ekonomi AS ternyata tidak jelek-jelek amat, ada harapan bisa bangkit lebih cepat.
“Pijakan bagi dolar AS hari ini adalah The Fed menaikkan proyeksi ekonomi untuk 2020. Ternyata lebih baik ketimbang proyeksi Juni lalu,” ujar Joe Manimbo, Senior Market Analyst di di Western Union Business Solution yang berbasis di Washington, seperti dikutip dari Reuters. (Red)