Menelisik Awal Mula Tragedi Kanjuruhan: Siapa yang Salah? Panpel Arema, PT LIB atau Polisi

Aparat kepolisian menembakan gas air mata saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. (Foto: Antara).

Mengetahui permintaan perubahan jadwal ditolak, Sigit mengungkapkan, Polres Malang melakukan persiapan pengamanan melalui sejumlah rapat koordinasi dan menambah personel yang akan bertugas pada laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dari sebelumnya 1.073 personel menjadi 2.034 personel.

Baca Juga:  Sosok Chaswanah Aini, Anak Penjual Sayur Keliling yang Ditolak ITB Namun Diterima di Kampus Luar Negeri

“Kemudian, dalam rakor tersebut juga disepakati khusus untuk suporter yang hadir hanya dari Aremania,” ungkapnya.

Pertandingan, yang berjalan pada 1 Oktober 2022 pukul 20.00 WIB hingga selesai tersebut berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu. Proses pertandingan berjalan lancar, namun saat pertandingan selesai muncul reaksi dari suporter terkait hasil yang ada.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Tegur 3 Menterinya Gegara Hal Ini

Muncul beberapa penonton yang masuk lapangan dan kemudian tim melakukan pengamanan khususnya kepada ofisial dan pemain Persebaya Surabaya dengan menggunakan empat unit kendaraan taktis barakuda.

Baca Juga:  Viral! Gagal ke Bali karena Positif Covid-19, Wisatawan Malah Jalan-Jalan ke Malang

“Proses evakuasi berjalan cukup lama, hampir satu jam, karena sempat terjadi kendala dan hambatan karena memang terjadi penghadangan. Namun demikian semua bisa berjalan lancar dan evakuasi saat itu dipimpin Kapolres Malang,” tuturnya.