MTI Sebut 1,3 Juta Pemudik Ngebet Pulang Kampung

JABARNEWS | BANDUNG – Sejumlah daerah terancam menjadi pusat penularan baru virus corona. Pasalnya Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyebutkan masih ada 1,3 juta orang terutama yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk melakukan tradisi mudik dan pulang kampung.

Ketua MTI Agus Taufik Mulyono mengatakan sekitar 900.000 orang sudah mudik sisanya tinggal 2,6 juta yang belum pulang kampung. Ini berdasarkan hasil rapat dengan Kementerian Perhubungan.

“Namun, setengah dari 2,6 juta orang dari data tersebut, yakni berprofesi sebagai PNS, pegawai BUMN, BUMD yang sudah mendapat Instruksi Presiden untuk dilarang mudik. Artinya, ada 1,3 juta orang yang dianggap masih ada potensi mudik,” katanya. Selasa (14/4/2020).

Baca Juga:  Simak! Gugus Tugas Covid-19 Beri Alasan Kenapa Karawang Masuk Zona Merah

Agus mengatergorikan tiga asal pemudik, yakni nekat mudik karena budaya mudik tahunan, nekat mudik karena tidak ada pemasukan biaya hidup dan bersikeras mudik karena permintaan orang tua dan keluarga.

“Inilah daerah pusat wabah baru, kalau misalkan mudik ini tidak ditangani pemerintah atau kita semua ikut menangani,” kata Agus Taufik Mulyono dalam konferensi pers yang berlangsung virtual, Selasa (14/4/20).

Untuk mencegah mobilitas mudik, MTI menyarankan pemerintah menggalakkan kampanye jangan mau jadi orang dalam pengawasan (ODP) demi keselamatan keluarga di kampung, pemberian bantuan langsung tunai (BLT) dalam bentuk bahan pokok dan uang serta vocher komunikasi kompensasi kangen mudik.

Baca Juga:  Revolusi Industri 4.0, Ini Kata Wapres Soal Kecerdasan Buatan

Namun, menurut dia, apabila angkutan umum benar-benar dihentikan operasinya, akan ada lonjakan penyewaan angkutan pribadi tanpa kendali yang justru mempercepat penularan Covid-19 di lokasi tujuan.

Padahal, Agus menegaskan bahwa transportasi dan mobilisasi adalah salah satu faktor penyebab utama penularan.

“Transportasi dan mobilisasi berpotensi penularan corona. Ini dianggap sebagai penyebab prima dari penularan virus corona. Dari hal-hal kecil bertemu bersalaman kemudian mobilisasi naik transportasi, sarana transportasi, berlama-lama berkerumun lalu turun di pelabuhan, terminal, bandara kemudian menyebarkan ke tujuan perjalanan. Ini adalah siklus sulit dideteksi penularannya, tetapi itu terjadi,” katanya.

Baca Juga:  Disnakertrans Jabar Berencana Tetapkan UMP pada 1 November 2020

Calon pemudik asal Jabodetabek, diprediksi 13% akan mudik ke Jawa Barat (Jabar), 41% ke Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta 20% ke Jawa Timur (Jatim). Adapun yang ke luar Jawa, ia menyebut setidaknya 8% calon pemudik bakal ke Sumatera meliputi Lampung dan Sumatera Selatan. (Red)