Nenek Sebatang Kara di Subang Huni Rumah Nyaris Roboh

JABARNEWS | SUBANG – Selama bertahun-tahun Nenek Ijah (70) bertahan menempati rumah yang nyaris ambruk di Kampung Pungangan RT. 21/07 Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.

Dengan kondisi rumah yang memprihatinkan itu, Ijah tinggal dirumah yang berlantai tanah dengan berdindingkan dari bilik bambu, bahkan tidak miliki MCK dan aliran listrik.

Tetangga rumah, Winda menyampaikan Nenek Ijah tinggal sebatang kara, tanpa suami dan keluarganya.

“Sudah tahunan, Nenek Ijah tinggal di rumahnya yang nyaris ambruk,” jar Winda

Baca Juga:  Narkoba Tak Habis-habis, Giliran 9 Tersangka Pengedar Dan Kurir Narkoba Diringkus Polres Purwakarta

Dengan kondisi memprihatinkan Itu, Winda meminta agar segera ada pihak yang bisa memberikan bantuan, pasalnya rumah tersebut sudah hampir roboh.

“Kondisi rumahnya sudah mau roboh, dan bolong bolong pagarnya sehingga binatang dapat masuk, dan atap rumah sudah mau roboh dan bocor,” kata Winda

Winda bercerita, pada musim hujan beberapa hari kemarin, rumah Nenek Ijah yang kondisinya sudah miring dan rapuh itu, ambruk dihantam hujan dan angin kencang.

Baca Juga:  Penyanyi Raisa Masuk Daftar 100 Perempuan Tercantik Dunia

“Kemarin hujan, teras depan rumahnya yang tadinya sudah miring, sekarang sudah ambruk. Terus rumahnya belum ada listrik, jadi kalau malam pake lampu tempel, kalau mau BAB ya ke sungai,” imbuhnya

Sehari-hari, Nenek Ijah menjadi kuli serabutan. Pada pagi harinya, dia berjualan kue surabi. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Kalau pagi suka dagang sorabi di depan rumah. Kadang habis kadang enggak. Kadang-kadang juga diminta untuk tandur (tanam padi). Kalau enggak begitu, kami tetangga suka ikut membantu untuk makan,” terangnya

Baca Juga:  Duh, Ada Ribuan Calon Janda Antre Cerai, Alasannya Bikin Kaget

Dalam tayangan video yang dikirim Winda, Nenek Ijah berharap tidak muluk-muluk. Nenek Ijah menginginkan rumah yang selama ini menjadi surganya itu dibenahi, sehingga tidak bocor dan kebanjiran pada saat musim hujan.

“Pengen rumah dibetulkan, kalau hujan rumahnya bocor, kebanjiran. Tolong minta bantuan, didandanin,” kata Nenek Ijah. (Red)