“Pihak restoran tidak mengakui menerbitkan kwitansi itu. Jadi ternyata banyak yang fiktif,” paparnya.
Selain itu, KPK telah menelusuri laporan pertanggungjawaban terkait penggunaan dana operasional. Dalam laporannya itu, Lukas Enembe juga tidak menyertakan bukti-bukti secara jelas.
Bahkan, bukan hanya menyalahgunakan dana operasional untuk belanja mamin sebesar Rp1 miliar per hari saja. Gubernur Papua nonaktif itu juga mendapat tudingan dari masyarakat Papua kalau ia telah menggunakan APBD untuk memperkaya hidupnya.
Alexander mengungkap bahwa, demi gaya hedon Lukas Enembe juga menyelewengkan dana APBD, salah satunya dia gunakan untuk bermain judi.
Kuat dugaan Lukas Enembe mengubah Pergub (Peraturan Gubernur) untuk memanipulasi dana operasional yang bersumber dari APBD. (Red)