Palang Pintu Air DI Dari Gedebog Pisang, DPRD Jabar: Anggarannya Rp43 Triliun

JABARNEWS | BANDUNG – DPRD Provinsi Jawa Barat menemukan Gedebong (batang) Pisang yang dijadikan palang pintu air Daerah Irigasi (DI) Leuwijawa, Desa Cimara Kecamatan Mandirancang, Kabupaten Kuningan.

Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady mengatakan pintu air tersebut dibangun dengan menggunakan susunan gedebong pisang. Padahal, dalam APBD Jabar sudah dianggarkan sekitar Rp43 triliun.

“Ini sangat memalukan, APBD Jabar tahun 2020 sebesar Rp43 triliun lebih setelah perubahan. Di sisi lain kami temukan kondisi seperti ini. Saya benar-benar merasa amat sanagat prihatin,” kata Daddy di Bandung, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga:  Wow! Ada Ribuan Paket Jajanan untuk Warga di Hari Jadi Ciamis

Wakil Ketua Fraksi Gerindra Persatuan Ini menjelaskan, hal itu tidak boleh terjadi apalagi pintu air digunakan untuk mengaliri persawahan. Daddy mengaku bahwa dirinya sangat prihatin, mengingat Jabar salah satu provinsi lumbung padi nasional.

“Bagaimana mungkin provinsi yang dijadikan lumbung padi nasional tetapi kondisi bendung dan pintu airnya masih seperti ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Daddy memgungkapkan, Kondisi itu benar-benar menyedihkan. Padahal, kata dia, masyarakat sangat membutuhkan berfungsinya secara optimal setiap bendung yang ada. Betapa tidak, pintu-pintu air yang ada di tiap bendung berfungsi untuk mengatur distribusi air.

Baca Juga:  Bogor Kembangkan Urban Farming, Bisa Manfaatkan Lahan Sempit

Selain itu, Daddy mempertanyakan peran para petugas lapangan di setiap sub-unit pelayanan (SUP) amat membantu semua itu. Kondisi itu masih diperparah dengan tidak adanya pengatur naik-turunnya pintu air.

“Saya yakin masih banyak pintu air yang kondisinya seperti ini di UPTD PSDA lainnya. Kalau kita mau menjadi lumbung padi nasional, kiranya hal seperti ini jangan sampai terjadi,” ungkapnya.

Dia menyebut, Jabar sudah memiliki Perda Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Kemandirian Pangan Daerah. Oleh karena itu, sambubg Daddy, jangan sampai penegakan Perda tersebut hanya ditunjang dengan Gedebong Pisang.

Baca Juga:  Sosialisasi Bahaya Narkoba, Polres Apresiasi Langkah Aparatur Desa

Menurutnya, pemerinta harus memperhatikan nasib petani yang membutuhkan air. Sejatinya, ucap Daddy, pintu air tersebut sangat berguna untuk menjaga ketinggian permukaan air sehingga dapat terbagi dengan lebih lancar.

“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana di provinsi lain. Ini cermin buruk pengelolaan sumberdaya air kita. Ini PR serius untuk Pemprov Jabar. Masa sih di provinsi yang menjadi lumbung padi nasional pintu airnya terbuat dari gedebong pisang,” tutupnya. (Rnu)