Paru-paru Mampu Memperbaiki Diri Dari Kerusakan Merokok

JABARNEWS | BANDUNG – Paru-paru ternyata memiliki kemampuan magis memperbaiki diri dari kerusakan akibat kebiasaan merokok. Separah apapun kerusakan bisa pulih kembali, asalkan si pemilik paru-paru berhenti merokok.

Telah diketahui bahwa mutasi sel yang membimbing kepada kanker paru bisa berkembang permanen. Tapi temuan yang mengejutkan, dimuat di Jurnal Nature terbaru, menunjukkan sedikit sel yang belum rusak bisa memperbaiki bagian paru-paru lainnya yang sudah rusak.

“Efek itu bahkan terlihat pada pasien kanker paru yang selama 40 tahun sebelumnya terbiasa menghabiskan satu bungkus rokok per hari,” bunyi isi penelitian itu yang terbit di Jurnal Nature 29 Desember 2019, dilansir dari laman tempo.co.

Pada seorang perokok, ribuan bahan kimia karsinogen dalam sebatang rokok telah menghancurkan dan memutasi DNA di dalam sel parunya perlahan mengubah mereka dari sehat menjadi kanker. Studi mengungkap kalau kehancuran itu luas di paru seorang perokok.

Baca Juga:  Sejumlah Warga Diduga Jadi Korban Investasi Bodong di Cianjur

Mutasi yang terjadi pada sel-selnya bisa mencapai 10 ribu perubahan genetik. “Ini sama seperti bom waktu mini, dan tinggal menunggu perubahan berikutnya yang membuat mereka menjadi kanker,” kata Kate Gowers, penelitinya dari University College London.

Penelitian terbaru oleh Kate dan rekan-rekannya mendapati, sebagian kecil sel di paru ternyata tak tersentuh serangan kimia dari tembakau. Belum jelas bagaimana mereka bisa selamat dari mutasi dan kerusakan itu. Tim penelitinya hanya menyebutkan, “Sebagian kecil sel-sel itu seperti hidup dalam sebuah bunker nuklir.”

Nah, ketika si pemilik paru-paru berhenti merokok, sel-sel itulah yang tumbuh dan berkembang menggantikan bagian lainnya yang sudah rusak. Pada mereka yang benar-benar berhenti merokok, pembaruan sel bisa terjadi hingga 40 persen paru-parunya, menjadikan paru-paru itu seperti baru dan belum pernah merokok sebelumnya.

Baca Juga:  Sindir Densus 88 dengan Penyerangan KKB ke Pos TNI, Hidayat Nurwahid: Mereka Tidak Pakai Golok, Tapi Senjata Api

“Kami benar-benar terkejut dan tidak menyangka atas temuan ini,” kata anggota tim peneliti, Peter Campbell, dari Sanger Institute. Dia menambahkan, “Ada populasi sel yang seperti dengan magis memperbarui saluran pernapasan yang ada.”

Satu yang paling mengejutkan, Peter menyatakan bahwa pasien yang sudah 40 tahun merokok pun sel-selnya bisa beregenerasi yang sama. Mereka kini masih harus mempelajari seberapa jauh perbaikan paru-paru yang terjadi itu.

Studi yang sudah dilakukan hanya fokus kepada saluran utama pernapasan di paru (bronkus). Mereka belum melihat ke struktur yang lebih halus yang disebut alveolus di mana oksigen yang dibawa dari udara yang kita hirup ditransfer ke paru-paru.

Baca Juga:  Hari Pertama Vaksinasi Merdeka di Cirebon, 3.500 Mahasiswa Jadi Sasaran

Di Inggris, ada sekitar 47 ribu kasus kanker paru setiap tahunnya. Hampir tiga perempatnya disebabkan kebiasaan merokok. Studi menunjukkan kalau mereka langsung bisa memotong risiko kanker paru sejak hari pertama berhenti merokok. Dugaannya, karena mutasi sel juga langsung terhenti.

“Ini benar-benar luar biasa karena orang-orang yang berhenti merokok bisa mendapat keuntungan ganda, menghindari kerusakan paru-paru karena bahan kimia tembakau dan memberi kesempatan paru-paru mereka ‘lahir’ kembali dengan sel-sel yang lebih sehat,” kata Rachel Orritt dari Cancer Research, Inggris. (Red)