JABARNEWS | BANDUNG – Terkait tudingan tim advokasi nu.rul.i soal permintaan SMS blast kepada RT/RW se-Kota Bandung. Dinas komunikasi dan informatika (Diskominfo) Kota Bandung menghentikan permintaan tersebut hingga helatan pilkada selesai dilaksanakan.
Kepala Diskominfo kota Bandung Achyani Raksanegara mengatakansebetulnya surat edaran itu bukan surat ke RT RW namun ke bagian pemerintahan.
“Jadi ada layanan SMS blast ini sudah dari tahun lalu ke RT RW untuk penyampaian informasi semisal bulan kampanye campak, atau ada jalan ditutup, ada kewaspadaan bencana. Dan surat ke bagian pemerintahan dari mereka yang minta ke camat, lurah, RW dan RT,” tegasnya saat dihubungi Selasa (5/6/2018).
Lanjut Achyani permintaan itu baru dilakukan karena untuk up-date data.”Barangkali sudah ada pengurus berbeda atau nomor yang harus karena program Kementrian yang harus registrasi itu,” paparnya.
Ia tidak menduga permintaan itu menimbulkan kegaduhan. Ia pun berterima kasih pada forum RW yang mengaku khawatir nomor mereka disalahgunakan.
“Makanya kami putuskan ditunda setelah Pilkada, padahal program itu untuk meminimalisir pesan anti hoax, bencana dan lain-lain tetap kami tunda saja,” pungkasnya seraya mengatakan permintaan nomer HP itu tidak ada kepentingan untuk Paslon manapun. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat