JABARNEWS | BANDUNG – Dosen Geologi ITB, Benjamin Sapiie menilai pembangunan disekitar patahan Lembang harus dibarengi dengan mitigasi memadai, sebagai langkah antisipasi terjadinya gempa yang diperkirakan terjadi setiap 400 tahun sekali.
“Harus ada paleo seismologi jadi itu penemuan terbarunya. Ini pernah gempa 400 tahun yang lalu atau 2000 tahun yang lalu. Nah, kita tahu gempa ini aktif dan magnitudenya 6 sampai 7 skala richter. Yang penting sekarang potensinya itu ada, mitigasinya harus lebih kuat,” katanya saat ditemui di Jalan Asia Afrika No.77, Kota Bandung, Rabu (8/8/2018).
Lanjutnya, banyaknya perhotelan di bantaran patahan Lembang harus melalui proses pembangunan yang betul-betul diperhitungkan, mengingat hal tersebut dapat mengancam keselamatan pengunjung saat terjadi gempa.
“Contohnya kalau ada hotel yang dibangun persis di atas patahan Lembang secara engineering itu tidak masalah kalau sudah memperhitungkan semuanya. Tapi kalau tidak dia harus bertanggung jawab kepada orang atau pengunjung yang datang,” terangnya.
Dengan segala resiko yang dapat terjadi di Patahan Lembang, Benjamin sangat menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung yang memberikan izin atas pembangunan hotel-hotel yang beresiko.
“Tapi yang aneh pemerintah memberi izin. Meski begitu, tetap harus ada kesadarannya,” pungkasnya. (Ted)
Jabarnews | Berita Jawa Barat