Ruang Isolasi Terpusat di Desa se-Jabar Capai 4.366 Unit

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono melaporkan, per 27 Juni 2021, jumlah ruang isolasi terpusat di desa mencapai 4.366 unit. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan.

Begitu juga jumlah relawan penanganan Covid-19 di desa. Saat ini, kata Bambang, jumlah relawan penanganan Covid-19 di desa sudah menyentuh 161.416 orang.

Selain relawan, penanganan Covid-19 di desa melibatkan kader posyandu dan kader PKK.

Baca Juga:  Benarkah Pemkab Cianjur Terkendala Dana Buat Bangun Pasar Ciranjang Lagi?

“Kita semua perlu berjuang bersama melalui penyediaan dan re-optimalisasi ruang isolasi terpusat di desa agar rumah sakit bisa optimal menangani pasien Covid-19 dengan gejala berat sehingga penumpukan pasien tidak terjadi. Semoga usaha kita semua menjadi ibadah,” kata Bambang dalam keterangan yang diterima, Selasa (29/6/2021).

Diberitakan sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar akan memperkuat peran dan fungsi posko penanganan Covid-19 di tingkat desa maupun kelurahan. Hal tersebut bertujuan agar penularan kasus Covid-19 bisa segera terkendali.

Baca Juga:  PTDI Gandeng Universitas Untuk Perkuat Industri Penerbangan

Hal itu juga tertuang dalam instruksi Gubernur Jabar Nomor: 01/KS.01.01/Satpol.PP tentang Penguatan Peran dan Fungsi Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan, serta Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Perusahaan/Industri.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengungkapkan, bupati dan wali kota memerintahkan camat, lurah dan kepala desa untuk menjalankan peran dan fungsi Posko Penanganan Covid-19 dan memastikan pelaksanaan pengendalian pada tingkat mikro di skala Rukun Tetangga (RT).

Baca Juga:  Survei: Elektabilitas Prabowo Disalip Ganjar Pranowo

“Posko Penanganan Covid-19 di desa dan kelurahan juga diberi kewenangan untuk memberikan rekomendasi pelaksanaan kegiatan masyarakat di wilayahnya sesuai kriteria zonasi pengendalian Covid-19,” ungkap Daud. (Red)