JABARNEWS | CIANJUR – Tumpukan sampah nampak berserakan di Pasar Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga kini, dengan kondisinya itu banyak pedangang dan warga setempat mengeluh karena banyaknya lalat, khawatir bisa menyebarkan penyakit.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, turut buka suara terkait masih banyak tumpukan sampah pasca kebakaran yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
“Masih belum ada laporan melalui surat usulan secara langsung untuk dibersihksn,” ujar Yudi Pratidi, Kepala DLH Kabupaten Cianjur, Rabu, (02/09/2020).
Yudi Pratidi meminta kepada mereka yang terdampak dengan kondisi Pasar Ciranjang saat ini, pihaknya miminta segera untuk melaporkan secara resmi dari pihak pengelola dan penanggungjawab Pasar Ciranjang.
“Harusnya koordinasi dan menghubungkan. Artinya bisa jemput bola, jadi ada laporan istilahnya, paling tidak bikin surat tembusan dulu untuk usulan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya akan segera melakukan kordainasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur, juga pihak Kepolisian yang masih melakukan penyedikan akibat kebakaran tersebut.
“Karena, pasar di bawah Disperindag, terus, masih ada sangkut paut dengan pemeriksaan dari tim kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah (PSL) DLH Kabupaten Cianjur, Neneng menyampaikan pihaknya bisa membersihkan langsung sampah tersebut eperti sampah-sampah yang ada di pinggir-pinggir jalan, yang dibuang sembarang oleh masyarakat.
“Karena hasil rapat untuk pembersihan itu setelah beres pemeriksaan dari pihak kepolisian,” jelas Neneng,
Sementara itu, kata Neneng, untuk tim kebersihan di wilayah Pasar Ciranjang, sudah ada tim K5 Pasar Ciranjang dan memiliki armada pengangkut sampah sendiri.
“Sebetulnya, kalau memang perlu bantuan dari pihak DLH dari awal-awal juga kami sudah siap, cuman masih menunggu hasil dari pemeriksaan dulu begitu,” ujarnya
Kemudian, kata dia, kalaupun Disperindag Cianjur minta bantuan ke DLH, untuk pembersihan pasar setelah pasca kebakaran, kata dia, harus ada surat formil dan sudah beres hasil penyeledikan pihak kepolisian.
“Kita pihak DLH tidak bisa dengan sendiri bersih-bersih di TKP,” imbuhnya. (Mul)
