Sembilan Bulan, Dua KK Korban Gempa di Ciamis Tinggal di Tenda Darurat

JABARNEWS | CIAMIS – Nasib dua kepala keluarga (KK) korban gempa yang terjadi Desember lalu terkatung-katung. Sudah hampir sembilan bulan, mereka tinggal di tenda darurat yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis.

Keberadaan mereka di tenda darurat itu tak lain setelah rumahnya porak poranda diguncang gempa, mereka tidak memiliki finansial untuk memperbaikinya.

Kedua KK korban gempa itu yakni Riban, warga Dusun Bulaksitu, RT 03, RW 06, Desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis dan Asep, warga Dusun Siluk, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.

Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, karena keterbatasan ekonomi dan tidak mampu membangun rumahnya kembali, kedua KK di Kecamatan Banjaranyar dan Kecamatan Pamarican itu, terpaksa mengungsi di tenda yang dipasang di halaman depan rumahnya.

Baca Juga:  KPU Depok Yakinkan Masyarakat Pilkada Aman Dari Covid-19

’’Mereka menunggu bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumahnya. Sudah 9 bulan ini mereka hidup di tenda. Kami sudah memberikan bantuan tenda berikut bantuan sembakonya,” ujarnya seperti dikutip harapanrakyat.com.

Awalnya, lanjut Ani, ada 3 KK korban gempa yang memilih tinggal di tenda darurat. Namun, satu KK yang merupakan warga Desa Sukahirup, Kecamatan Pamarican itu, sudah membangun rumahnya kembali.

’’Bulan kemarin tendanya sudah dikembalikan kepada kami. Kami dari BPBD hanya bisa membantu untuk keperluan tenda dan sembako bagi korban gempa yang belum mampu membangun kembali rumahnya serta belum pulih ekonominya,” ujarnya.

Ani menambahkan, bantuan perbaikan rumah untuk korban gempa yang terjadi Desember tahun lalu hingga kini masih berproses di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dia berharap bantuan tersebut bisa secepatnya diturunkan agar bisa segera disalurkan ke seluruh penerima bantuan.

Baca Juga:  Cerita Petugas KPK Dapat Teror Mistis Saat Tugas di Jatiluhur Purwakarta

’’Jumlah total korban gempa di Kabupaten Ciamis yang kami usulkan untuk mendapat bantuan perbaikan rumah ke BNPB sebanyak 5724 KK. Jumlah itu terdiri dari 312 rumah ketegori rusak berat, 1413 rusak sedang dan 3999 rusak ringan,” ujarnya.

Ani menegaskan, untuk bantuan perbaikan rumah korban gempa, Pemkab Ciamis mengajukan proposal bantuan ke BNPB. Dari ajuan tersebut, kata dia, pihaknya belum mengetahui berapa persen anggaran yang nantinya akan dipenuhi BNPB.

’’Karena BNPB pun meminta sharing dari pemerintah daerah. Artinya, BNPB dengan pemerintah daerah patungan untuk memberikan bantuan perbaikan rumah kepada korban gempa. Setelah bantuan dari BNPB turun, nanti kita hitung berapa kurangnya untuk memenuhi kebutuhan perbaikan rumah sebanyak 5724 KK. Kemudian kurangnya ditambah dari APBD Kabupaten Ciamis,” terangnya.

Baca Juga:  Libur Idul Adha, Pengunjung Padati Wisata Air Panas di Subang

Rumah Rusak Akibat Gempa

Rumah milik Riban, warga Dusun Bulaksitu, RT 03, RW 06, Desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dilaporkan ambruk setelah terjang angin, Minggu (05/08/2018). Rumah yang dihuni delapan jiwa ini sebelumnya sudah rusak akibat diguncang gempa yang terjadi pada Desember tahun lalu.

Bahkan, rumah yang mengalami retak cukup parah pada bagian dindingnya itu, setelah terjadi gempa tak lagi dihuni oleh pemiliknya, kerena khawatir sewaktu-waktu ambruk. Menurut Ani, sejak rumah milik Riban rusak akibat gempa pada Desember lalu, hingga kini sudah tak lagi dihuni.

’’Keluarga Pak Riban membuat tenda di halaman rumahnya. Dia belum memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya yang rusak akibat gempa. Pak Riban kini tengah berharap mendapat bantuan perbaikan rumah dari pemerintah,” ujarnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat