Sepak Terjang Para Wijayanto, Pimpinan Jamaah Islamiyah Indonesia

JABARNEWS | JAKARTA – Amir atau Pimpinan Jamaah Islamiyah (JI), Para Wijayanto (PW) beserta Masitha Yasmin (MY) istrinya dan tiga kaki tangannya Bambang Suyoso (BS), Abdurrahman (A) dan Budi Tri alias Khaidar alias Gani yang diamankan Tim Departemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri pada Sabtu- Minggu, 29-30 Juni 2019 di Bekasi dan Ponorogo, merupakan sel tidur yang terafiliasi dengan Al-Qaedah.

Karo Penmas Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan Para Wijayanto memiliki keahlian mulai dari merakit bom, paramiliter dan ahli intelijen. Ia juga lulusan Teknik dari Universitas ternama di Jawa Tengah.

Baca Juga:  SDN Cisaat Mendukung Pemberian Wasbang kepada Pelajar

Sepak terjangnya sejak 2000 aktif di pelatihan militer Moro angkatan ketiga. Kemudian pada 2005 aktif di kerusuhan Poso sampai dengan 2007.

“PW yang sebelumnya sebagai Bidang Intelijen JI kemudian menggantikan Zarkasih yang tewas pada 2007 sebagai Amir Ji di Indonesia,” kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (1/07/2019).

Dedi menyebutkan, PW juga aktif di dalam berbagai macam kejadian terorisme yang ada di Indonesia. Mulai dari kasus Bom Bali 2002 dan tahun sebelumnya di 2000 itu ada Bom Natal kemudian ada bom yang ada di duta besar Australia.

Baca Juga:  Ambu Anne Perintahkan Aktivitas Galian Tanah di Kecamatan Sukatani Ditutup

Sepanjang 2013 hingga 2018 dia sudah mengirim orang-orang yang berhasil direkrut untuk mengikuti program latihan dan praktik di Suriah.

“Sudah ada enam gelombang yang diberangkatkan dan sebagian besar sudah kembali ke Indonesia pada bulan Mei kemarin dan juga sudah berhasil ditangkap,” sebutnya.

Meski berbedah dengan JAD, Jamaah Islamiyah (JI), menurut mantan JI dan napiter pelatihan milter Junto, Aceh, Imron Baihaqi alias Abu Tholut menyebutkan Para Wijayanto beserta kaki tangannya diyakini merupakan sel teror yang sewaktu-waktu bangun alias aktif.

Baca Juga:  Masyarakat Suku Batak Bandar Khalifah Dukung Soekirman-Tengku Ryan

“Dias sel tidur JI,” kata Abu Tholut kepada Jabarnews, Senin (1/07/2019).

Menurutnya meski belum menunjukan aktivitas persiapan teror namun kata Abu aparat tidak ingin kecolongan seperti kelompok lainnya.

“Saya kira bagus agar tidak kecolongan ya,” sebutnya. (Kis)

Jabar News | Berita Jawa Barat