Tak Tanggung-tanggung, PSI Minta Bangun 100 Ribu Sekolah Alasannya Karena Ketimpangan Pendidikan

Ketimpangan Pendidikan
Ilustrasi ketimpangan pendidikan. (Foto: CNN Indonesia).

“Jika ditotal pembelian pesawat dari Prancis dan AS tersebut sebesar Rp315 Triliun. Kalau digunakan buat bangun sekolah sudah berapa ribu sekolah yang bisa dibangun itu,” tambahnya.

Lebih lanjut, Furqan menjabarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang merujuk pada data Kementerian Pendidididian, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan pada tahun ajaran 2021-2022 terdapat 148.992 Sekolah Dasar (SD), sementara jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) cuma 41.402 unit.

Baca Juga:  Berikut Lima Provinsi Penyumbang Teratas Kasus Covid-19 RI, Jabar Posisi Satu

Jumlah SMP, lanjut dia, tidak sampai sepertiganya jumlah SD, defisit 107.590 sekolah. Dari 41.402 SMP tersebut 42,52 prsen milik masyarakat (swasta).

Baca Juga:  Temukan Pencairan BLT Bermasalah Segera Laporkan ke Nomor Ini

Jumlah SD dan SMP ini ekuivalen dengan jumlah ruang kelas yang tersedia di mana terdapat 1.198.576 ruang kelas SD dan hanya terdapat 430.694 ruang kelas SMP, negeri mapun swasta.

Baca Juga:  Pelajar SMP Dirudapaksa, Pelakunya Teman Sendiri dan Ditangkap di Wilayah Jakarta

“Sedangkan laju pembangunan SMP tahun ajaran 2021-2022 cuma 805 unit. Masih sangat jauh untuk menutupi defisit jumlah SMP dibandingkan SD,” jelasnya.