JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Dalam sehari diperkirakan terdapat sekitar 180 ton kotoran sapi yang masuk ke aliran Sungai Citarum dari peternakan sapi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
“Kondisi tersebut harus menjadi perhatian bersama, mengingat Lembang dan sekitarnya terkenal sebagai daerah penting penghasil susu sapi Jawa Barat,” kata Ketua Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU), Dedi Setiadi, dikutip Pikiran Rakyat, Sabtu (11/8/2018).
Sementara dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Windi Al Zahra, para peternak sapi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, diarahkan untuk memanfaatkan kotoran sapi sebagai media untuk tanaman. Selain dapat mengurangi pencemaran di aliran Sungai Citarum, pemanfaatan kotoran sapi untuk dijadikan pupuk juga dapat meningkat produktivitas pertanian.
“Kotoran sapi mengandung unsur nitrogen dan fosfor. Unsur tersebut merupakan komponen yang diperlukan untuk tanaman. Dia menyontohkan penggunaan pupuk NPK pada pertanian, karena mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K),” katanya.
Dia menyayangkan ratusan ton kotoran sapi yang terbuang dari peternakan di sekitar Lembang setiap harinya. Padahal, kata dia, kalau kotoran sapi itu dapat dimanfaatkan, maka produktivitas pertanian akan lebih baik. Bahkan jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia yang lebih mahal.
“Sebetulnya pupuk kandang atau pupuk organik itu diperlukan untuk kesuburan tanah, itu yang paling penting. Ketika tanah itu dikasih pupuk kimia terus-menerus, yang terjadi adalah tanah itu miskin unsur hara. Pupuk organik inilah yang berperan untuk memperbaikinya,” terangnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat