Gunung di Purwakarta Belah, Dedi Mulyadi: Larang Penambang Mendekat

JABARNEWS | PURWAKARTA – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mendatangi Desa Linggasari, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Kedatangan mantan Bupati Purwakarta itu ke lokasi tersebut ialah untuk mengecek informasi terkait Gunung Sindanggeulis yang terbelah oleh aktivitas pengeboman tambang.

“Saya dapat informasi ada gunung belah, gunungnya lagi ditambang. Saya ingin memastikan kabar tersebut sehingga bisa segera mengambil langkah agar tidak meninggalkan problem lingkungan,” ujar Dedi Mulyadi, dalam keterangannya, Selasa (21/9/2021).

Sesampainya di Gunung Sindanggeulis, Dedi Mulyadi bertemu tim ahli eksternal dari Unpad yang juga sedang melakukan penelitian mengenai fenomena tersebut. Tim dipimpin langsung Kaprodi Geologi Unpad Dr Irvan Sophian.

Baca Juga:  Mengenal Ragam Jenis Pembersih Wajah, Kalian Pakai Yang Mana?

Kepada Dedi Mulyadi, Irvan menjelaskan Gunung Sindanggeulis memang sejak awal memiliki pola retakan dan dilakukan peledakan untuk memudahkan proses penambangan. 

Gunung Sindanggeulis tersebut memiliki sejumlah kandungan batuan mulai dari yang bertekstur keras, andesit, lempung hingga batuan licin.

“Sebelumnya memang ada pola belah secara alami. Belah ini karena ada pergerakan, bergeser. Di sini kemari hujan lebat jadi secara alamiah bergeser (belah),” ujar Irvan.

Baca Juga:  HMI: Dewan Pengawas KPK Sebagai Kontrol Kinerja

Irvan mengatakan, fenomena tersebut bisa terjadi di mana saja, bahkan gunung serupa yang tidak ditambang bisa terlihat terbelah karena proses alami. “Ini bisa terjadi di mana saja,” katanya.

Setelah dilakukan pemantauan dan penelitian, Irvan telah merekomendasikan agar menghindari daerah yang terbelah. Sebab bukan tidak mungkin akan terjadi longsoran yang membahayakan jiwa para penambang batu.

“Sekarang tidak boleh ada yang mendekat karena khawatir longsor. Kita isolasi dulu,” ucap Irvan.

Sementara itu, Dedi Mulyadi menilai retakan atau belahan yang ada di gunung tersebut cukup besar dan membahayakan. 

Baca Juga:  Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 17 Agustus 2018

Dedi Mulyadi pun meminta pemilik tambang mengikuti arahan tim ahli untuk tidak melakukan pekerjaan di sekitar lokasi.

“ini jauh dari pemukiman dan tidak begitu berbahaya bagi masyarakat. Tapi ini berbahaya bagi pegawai tambang sehingga dilarang untuk mendekat,” ucap Dedi Mulyadi.

Menurut dia, meski Gunung Sindanggeulis tersebut berada di wilayah pertambangan namun tetap harus dilakukan pengecekan.

“Sekecil apapun potensi harus diantisipasi jangan menunggu dulu bencana terjadi,” kata Dedi Mulyadi. (Red)