JABARNEWS | PURWAKARTA – Rumah tidak layak huni yang ditempati Ibu Sutinah sekeluarga, yang berada di Kampung Sukarata, RT 17/RW 05, Kelurahan Cipaisan, menjadi satu potret buram betapa kemiskinan dan keterbelakangan masih saja merongrong Purwakarta.
Dalam satu kegiatannya di Purwakarta, Dr. H. Joko Trio Suroso, Drs, SH, MH, MM, MBA yang akrab disapa Jokotri menangkap potret tersebut.
Kondisi rumah yang ditempati setidaknya delapan orang itu sangat memprihatinkan. Tampak dari luar, sudah cukup membuat nafas terhela.
Kondisi di dalam rumah lebih parah lagi, selain sempit atap rumah juga sudah nyaris roboh. Di kala hujan, air masuk dari banyak celah. Entah bagaimana kalau ada angin besar, sewaktu-waktu bisa saja ambruk.
Yang lebih meregas hati, keenam anak Sutinah yang masih kecil-kecil, harus tidur bercampur sampah yang berserakan. Lupakan kasur nyaman, selimut hangat, dan bantal empuk, yang ada hanya alas-alas butut yang tak layak digunakan.
Di pojok rumah, ada sebidang kecil di mana kompor dan alat makan ditempatkan. Di tempat itu pula, sampah dibiarkan menumpuk. Piring dan gelas kotor tak lekas dicuci. Bahkan sepanjang mata, tak nampak MCK, akses air bersih, dan sanitasi.
Maka pantas jika aroma tak sedap menyengat hidung di seisi rumah. Serangga seperti lalat, kecoa, dan nyamuk ada dimana-mana. Mereka hinggap di antara parabotan, sampah, dan barang-barang bekas.
Gaya hidup yang tidak teratur dan kurangnya kesadaran hidup bersih dan sehat menjadi problem paling mendasar bagi keluarga Sutinah ini.
Mengetahui kondisi demikian, Jokotri dan Tim Relawan bergerak cepat, Senin (31/12). Berbekal sapu dan beragam alat, mereka bersih-bersih di rumah Sutinah. Semua sampah diangkut keluar, serangga dibasmi, perabotan dan seisi rumah semuanya dibersihkan.
Tim Relawan Jokotri bahu membahu membersihkan rumah Ibu Sutinah di Kampung Sukarata, RT 17/RW 05, Kelurahan Cipaisan. [Foto: jar/jabarnews]
Tim Relawan Jokotri bahu membahu membersihkan rumah Ibu Sutinah di Kampung Sukarata, RT 17/RW 05, Kelurahan Cipaisan. [Foto: jar/jabarnews]
Tim Relawan Jokotri bahu membahu membersihkan rumah Ibu Sutinah di Kampung Sukarata, RT 17/RW 05, Kelurahan Cipaisan. [Foto: jar/jabarnews]
Tim Relawan Jokotri bahu membahu membersihkan rumah Ibu Sutinah di Kampung Sukarata, RT 17/RW 05, Kelurahan Cipaisan. [Foto: jar/jabarnews]
Tim Relawan Jokotri bahu membahu membersihkan rumah Ibu Sutinah di Kampung Sukarata, RT 17/RW 05, Kelurahan Cipaisan. [Foto: jar/jabarnews]Di samping itu, Jokotri juga memberikan kasur dan bantal untuk tidur anak-anak Sutinah. Jokotri memperbaiki atap rumah mereka, dan memberikan nasihat bagi Sutinah sekeluarga agar bisa memiliki pola hidup yang lebih teratur, bersih, dan sehat.
“Semoga beliau bisa berubah pola hidupnya. Tapi tentu ini tidak akan mudah, perlu pembinaan dan penguatan terus-menerus. Saya prihatin dengan masa depan anak-anaknya yang masih kecil. Saya sungguh berharap instansi terkait bisa membantu merubah pola hidup mereka,” ujar Bos PT Inowa Prima Consult ini.
Sebelumnya, anak-anak Sutinah tidur di atas alas-alas butut yang tak layak digunakan.
Terenyuh melihat kondisi tersebut, Jokotri memberikan kasur untuk tidur anak-anak Sutinah. [Foto: jar/jabarnews]
Sebelumnya, anak-anak Sutinah tidur di atas alas-alas butut yang tak layak digunakan.
Terenyuh melihat kondisi tersebut, Jokotri memberikan kasur untuk tidur anak-anak Sutinah. [Foto: jar/jabarnews]Nantinya setelah dinilai dapat konsisten menjalankan pola hidup yang bersih. Peraih gelar Dokor Hukum dari Universitas Padjadjaran ini bakal memberikan Sutinah bantuan gerobak dan semua kelengkapannya untuk berjualan bakso. Hal itu sejalan dengan visi Jokotri dalam memberdayakan UMKM.
“Terenyuh dan sangat memprihatinkan melihat kondisi Ibu Sutinah dan keluarga. Semoga Allah SWT segera angkat segala kesulitan hidupnya. Semoga dengan bantuan gerobak, ekonomi keluarga semakin meningkat,” ujar Jokotri, yang diketahui merupakan Calon Anggota DPRD Jawa Barat dari PDI Perjuangan nomor urut dua.
Dalam membina UMKM di wilayah Karawang dan Purwakarta, pria yang mengasuh 200 anak yatim ini memprogram 100 bantuan gerobak, yang mana dalam jangka panjang akan dikembangkan menjadi 1000 gerobak. [jar]
Jabarnews | Berita Jawa Barat
