Minimarket Menjamur, Demiz: Zonasi Harus Diatur

JABARNEWS | SUMEDANG – Menjamurnya pasar modern dan minimarket di Jawa Barat menjadi keprihatinan tersendiri bagi Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar (Demiz). Apalagi saat ini penyebaran mini market pun telah menyasar wilayah pedesaan.

“Tentunya itu sangat memprihatinkan, harusnya itu diatur dengan sebaik mungkin, termasuk diatur zonasinya,” jelas Demiz, di sela kampanye di Pasar Tanjungsari Sumedang, Selasa (19/3/2018).

Menurut dia, menjamurnya minimarket dan pasar tradisional sebetulnya merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten kota. Mestinya pemerintah kabupaten kota memperketat perizinan pembangunan minimarket.

“Kabupaten kota yang harus memperketatnya. Mereka yang punya regulasi. Daerah-daerah mana yang bisa dibangun supermarket , dan daerah mana yang tidak menganggu eksistensi dari pasar tradisional dan warung kecil,” katanya.

Baca Juga:  143 Anak di Kota Bandung Ajuan Dispensasi Menikah

Menurutnya, pemerintah kabupaten kota harus selektif dalam memberikan perizinan minimarket dan pasar modern. Pasalnya, kalau hal tersebut tidak diatur dengan baik, maka imbasnya akan berdampak terhadap para pedagang. Khususnya para pedagang di pasar tradisional dan pedagang di tingkat warungan.

“Jadi jangan hanya mengharap PAD-nya saja, tetapi harus memperhatikan bagaimana nasib para pedagang kecil lainnya,” katanya.

Dikatakannya, hal ini sangat penting, sehingga kehadiran minimarket tidak membuat ekonomi kerakyatan menjadi terpuruk. Apalagi saat ini minimarket banyak menjamur di wilayah pedesaan. Sehingga hal tersebut pun sangat berdampak terhadap para pedagang kecil yang ada di pedesaan.

Baca Juga:  Umar Zunaidi Ajak Masyarakat di Tebing Tinggi Saat Beribadah Patuhi Prokes

“Makanya ini harus diatur dengan sebaik mungkin. Jangan sampai kehadirannya malah membuat pedagang warungan menjadi tersingkirkan,” katanya.

Meski demikian, lanjutnya, para pedagang tradisional perlu meningkatkan daya saingnya. Baik itu dengan menjaga kualitas produk ataupun dari sisi kenyamanan pengunjung. Sehingga, para pedagang perlu memperhatikan masalah sampah.

“Masalah sampah ini memang klasik, tapi tentunya ini harus dibenahi. Semua pihak perlu menjaga lingkungan disekitarnya, pengelola pasar pun jangan biarkan sampah menumpuk,” katanya.

Baca Juga:  Empat Dampak Negatif Olahraga Di Malam Hari

Disinggung masalah revitalisasi pasar, Demiz mengatakan, tidak semua pasar tradisional harus direvitalisasi. Namun demikian harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Sehingga pasar tradisional bisa berkembang dan diminati pengunjung.

“Yang penting, pasar itu harus nyaman, nyaman orang berbelanja di pasar,” katanya.

Diketahui, dalam kampanyenya di wilayah Sumedang, aktor Jenderal Naga Bonar ini sempat bersilaturahmi dengan beberapa pedagang di beberapa pasar, seperti Pasar Tanjungsari, Cimanggung, dan Pasar Sumedang.

Kehadiran Demiz disambut antusiasme warga. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat