JABARNEWS I GARUT – Rakyat Garut Selatan menyambut baik Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang membahas percepatan pemekaran Garut Selatan. Hal tersebut dianggap penting lantaran letak Garut Selatan yang berjauhan dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Garut.
Salah seorang tokoh masyarakat Garut, Tubagus Hamzah, sangat mengapresiasi wacana yang dilontarkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Bahkan, pihaknya siap mendukung untuk memuluskan rencana tersebut.
’’Penantian panjang ingin mekar dari Kabupaten Garut, Garut Selatan, kami tanggapi serius. Bahkan, kami sangat mendukung karena menjajdi program kerja Gubernur Ridwan Kamil,’’ tutur Tubagus yang juga ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Garut, Rabu (12/9/2018).
Ia menambahkan, ada tiga wilayah daerah otonomi baru (DOB) yang sebenernya sudah final akan dimekarkan. Namun, lagi-lagi rencana tersebut terbentur dengan aturan moratorium pemekaran dari pemerintah pusat.
Menurutnya , secara pribadi dan atas nama lembaga sangat mendukung program pemekaran Garut Selatan. Kepentingan dari pemekaran tersebut supaya pelayanan kepada masyarakat bisa berimbang.
’’Sila kan kroscek jika dari Talegong atau Cisewu ingin mengurusi masalah administrasi kependudukan saja masyarakat harus datang beratus-ratus kilometer ke Pemkab Garut. Menurut saya itu tidak rasional,” tegasnya.
Jadi, sambung dia, pemekaran itu adalah substansinya untuk mendekatkan fungsi pelayanan pemerintah terhadap masyarakat. Selain itu, percepatan pembangunan menjadi sebuah keharusan di daerah selatan itu.
’’Jika harus ditanggung sendiri Kabupaten Garut sekarang, saya rasa tidak cukup. Selain jumlah penduduk yang cukup besar, kondisi geografis luas dan potensi alam yang menjanjikan wilayah Garut Selatan mampu mengelola daerahnya sendiri dan kita mendukung itu,” pungkasnya.
Senada dengan Tubagus Hamzah, Bupati Garut Rudi Gunawan mendukung rencana Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil dalam percepatan proses pemekaran wilayah Garut Selatan.
’’Kami mendukung penuh pemekaran yang disampaikan Gubernur Jabar. Untuk Garut sendiri saat itu sudah hampir finis sebelum keluar moratorium dari Presiden RI,” katanya. (Tgr)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
