Persib Tak Main Dikandang, PAD Kota Bandung Kena Dampak

JABARNEWS | BANDUNG – Pertandingan Persib Bandung tidak di kandang (GBLA,red) rupanya berpengaruh pada pendapatan asli daerah (PAD) kota Bandung.

Kepala Badan Pendapatan dan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Ema Sumarna mengatakan setiap satu kali tanding di GBLA Kota Bandung bisa raih pendapatan Rp. 200 juta.

“Ya maaf saya contohkan Persib kan kena hukuman, dampak signifikan tidak tapi itu kan jadi lose walaupun saya tidak hapal persis sejak kena hukuman kemarin sampai akhir kompetisi kita home berapa,” jelasnya usai menghadiri rapat Paripurna DPRD Kota Bandung terkait Pemandangan Umum Fraksi Terhadap Penjelasan Wali Kota Perihal Raperda APBD 2019 di ruang rapat Paripurna Gedung DPRD, Jl. Sukabumi No. 30 Bandung.

“Taro lah 6 kali, rata-rata saya kehilangan per satu kali pertandingan itu kan saya dapat Rp.200 juta ya, jadi kali 6, Rp.1,2 lah, ia kalau penuh itu di GBLA dapetnya Rp. 200 juta itu contoh saja,” tutur Ema.

Lanjut Plh Sekda kota Bandung itu, potensi pendapatan akan lebih dirasionalisasikan dari rill potensi yang ada.

Baca Juga:  Jalani Pemulihan Berbulan-bulan, I Made Sudah Kembali Berlatih

Tahun 2017 kata Ema, sudah final melakukan inventarisasi riil potensi itu berapa. Walau itu tidak dalam posisi pasti.

“Tapi dari hasil apa yang kita survei kita inventarisasi, itu menunjukkan angka-angka dalam tanda petik itu menurut kami lebih optimal dan objektif, contoh hotel tahun kemarin kita dapatnya sekitar Rp. 295 miliar tahun ini insyaallah kita bisa mencapai Rp. 300 miliar, tahun ini insyaallah ya, tahun depan perkiraan kita ada disekitar Rp. 310 miliar,” harapnya.

Untuk restoran kata dia, tahun ini di angka Rp. 278 miliar dan Ema yakin tahun ini bisa mencapai angka Rp. 310 miliar dari resto tahun ini. Tahun 2019 bisa memperkirakan Rp. 325 miliar.

“Itu satu dari progres kinerja pendapatan tahun ini kemudian kita sudah melakukan proses survei terhadap potensi-potensi sumber pajak yang ada,” kata Ema.

Ema melanjutkan potensi hiburan kata dia, walaupun itu tidak ekstrim dari Rp. 85 miliar naik jadi Rp. 87,5 atau tahun ini naik sekitar Rp. 2,5 miliar.

Baca Juga:  Beri Jalan Bergabung Persib U-21, Henhen Akui Sosok Pelatih Ini Paling Berjasa

Dan realisasinya pendapatan itu sekitar Rp. 90 miliar jadi naiknya tidak drastical.

Lantas parkir Rp. 40,5 miliar tahun ini pihaknya yakin dapat Rp. 42,5 miliar bahkan sudah diperhitungankan Rp. 43 miliar dari target tahun ini sebesar Rp. 42,5 miliar. Terlebih itu ada kenaikan dari tahun sebelumnya Rp. 37,5 miliar.

Yang jadi persolaan kata Ema reklame. Pasalnya reklame selalu tidak berdasar kepada rill potensi.

“Ratusan miliar dan lain sebagainya ini setelah kita lakukan survei tidak di angka seperti itu, reklame itu masih dibawah Rp. 100 miliar berdasarkan hasil survei kita ya. Jadi bagaimana pun juga karena kita harus memenuhi kebutuhan belanja, maka kita masih dengan kondisi tahun kemarin itu reklame oleh kita dijadikan salah satu pendorong walaupun jujur saja dari aspek potensi itu tidak sesuai dengan potensi sebenarnya,” tukasnya.

Baca Juga:  Persib Bandung Bersiap Kumpulkan Tim Bahas Kelanjutan Kompetisi

Soal BPHTB sendiri diakuinya tidak akan seperti tahun kemarin. Tahun kemarin dampak dari tax amnesti luar biasa, sampai ada realisasi penambahan itu sekitar Rp. 275 miliar dan tahun ini karena tidak ada tax amnesti maka perolehan tidak seperti tahun lalu.

“Tapi kalau kita bandingkan dengan kinerja tahun 2016 tak ada tax amnesti waktu itu Rp. 430 miliar, tahun ini kita bisa mencapai Rp. 565 miliar walaupun tidak tax amnesti. Bandingnya jangan 2017 ya tapi 2016, kenapa 2017 sampai mencapai Rp. 565 miliar walaupun tak ada tax amnesti,” jelasnya.

Kenapa bandingannya tahun 2016 kata Ema karena sama dengan 2018 tak ada tax amnesti.

“Maka lompatannya masih jauh Rp. 430 miliar berbanding Rp. 565 miliar berarti perbedaan Rpb135 miliar, artinya ini apa?, kondisi ekonomi dari perspektif investasi di kota Bandung lebih khusus mengenai transaksi itu masih berjalan dengan cukup menggembirakan,” tutupnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat