JABARNEWS | PANGANDARAN – Ratusan pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyegel gerbang gedung DPRD Kabupaten Pangandaran. Mereka kecewa karena keinginannya untuk menyampaikan aspirasi kepada DPRD tak direspon.
Ketua GP Ansor Kabupaten Pangandaran, Encep Najmudin, mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan audensi ke DPRD sebulan lalu.
“Surat permohonan kami tidak direspon sama sekali. Dalam surat itu kami meminta kepada DPRD untuk menyampaikan aspirasi soal Petisi Penolakan Peredaran Narkoba, Miras, Perjudian dan tempat hiburan malam. Itu merupakan amanat warga masyarakat Kabupaten Pangandaran, terutama para kiyai,” kata Encep, dikutip laman Warta Priangan, Sabtu (12/5/2018).
Encep memaparkan, petisi yang disampaikan GP Ansor, dilakukan setelah menjaring aspirasi dari para kiyai dan elemen masyarakat. Mereka, lanjutnya, menyatakan dengan tegas menolak peredaran narkoba dan miras di Kabupaten Pangandaran, menolak tempat hiburan malam, serta menuntut kepada Pemerintah untuk mengantisipasi perjudian yang sudah mulai meresahkan masyarakat.
“Selain itu, kita juga menuntut kepada Pemerintah melarang dan merehabilitasi pelaku LGBT serta PSK di Kabupaten Pangandaran. Kami juga ingin tuntutan ini dijadikan Perda,” tandasnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat