Gelar Acara Simposium Se-Timur Tengah dan Afrika, Pelajar Indonesia Gagas Konsep Moderasi Beragama

Mahasiswa Indonesia di Tunisia Muhammad Akmal Harviansyah (1)
Mahasiswa Indonesia di Tunisia Muhammad Akmal Harviansyah. (foto: istimewa)

Tentu saja, ini adalah bagian dari ikhtiar para pelajar Indonesia di Timur Tengah untuk memanfaatkan bonus demografi dengan baik demi kemajuan Indonesia.

Menurut kami, konsep moderasi beragama ini tidak bisa hanya berdasarkan pada pendekatan-pendekatan seperti kemananan dan kerukunan saja. Moderasi beragama perlu dikonsepkan dengan pendekatan ide dan gagasan.

Baca Juga:  Anak Perwira Polisi di Medan Jadi Tersangka usai Aniaya Mahasiswa, Motifnya Masalah Perempuan

Di samping meningkatkan kegiatan intelektual para pelajar, juga untuk memberikan pendekatan yang implementatif dan aplikatif.

Bagi para pelajar Indonesia, pengalaman hidup di berbagai negara muslim di Timur Tengah dan Afrika tentu akan menjadi bahan pembahasan dan narasi perbandingan nantinya dalam menentukan konsep-konsep moderasi beragama yang implementatif dan aplikatif untuk kaum millenial dan Gen Z.

Baca Juga:  Demo Tolak BBM, Mahasiswa di Purwakarta gelar aksi Demonstrasi

Maka, para pelajar Indonesia di Timur Tangah sadar betul mengenai perlu adanya satu pemahaman yang sama dam satu gerakan bersama dalam menjalankan konsep moderasi beragama ini.

Sehingga dengan adanya kesepakatan bersama atau yang diistilahkan oleh Seorang ulama besar di Tunisia Allamah Syaikh Thahir Ibn Asyur al ittifaq al mabdai’ ini akan menjadi satu kekuatan dan amunisi besar untuk membangun Indonesia yang harmonis, damai, dan inklusif. (*)

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Sampaikan Pesan untuk Para Pemuda di Jabar, Ini Isinya

Oleh : Muhammad Akmal Harviansyah

*) Mahasiswa Indonesia di Tunisia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News