Hindari Klaim dari Negara Lain, Ayo Dukung Pendaftaran Kebaya ke Unesco

Wanita Indonesia mengenakan kebaya saat memperingati Hari Kartini. (foto: istimewa)

Sementara itu Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) menyatakan berkomitmen mendukung pendaftaran kebaya ke Unesco. Alasannya, upaya tersebut menjadi salah satu cara agar kebaya sebagai busana khas wanita Tanah Air sejak zaman dahulu bisa dilestarikan dan tidak diklaim oleh negara lain.

Dalam hal ini, PBI mendorong pendaftaran kebaya ke Unesco bersamaan dengan tiga negara lainnya, yakni Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Sebelum menyatakan komitmennya, PBI sudah membuat gerakan supaya kebaya tercatat sebagai warisan budaya takbenda milik Indonesia.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak 15 Juli 2022: Aries, Taurus dan Gemini

“Bagaimana pun tujuan kita adalah melestarikan kebaya sebagai warisan budaya berbusana para leluhur.” Hal itu dikatakan ketua Umum (Ketum) PBI, Rahmi Hidayati, dalam pernyataan resminya, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga:  Keren, 19 Produk Budaya Jawa Barat Ditetapkan Jadi Warisan Takbenda, Ini Daftarnya

“Bahwa kebaya juga dipakai oleh wanita dari negara lain, tidak bisa kita nafikkan kenyataan itu,” sambung dia.

Untuk mendukung proses pendaftaran ke Unesco, PBI akan bergerak untuk mendata sebaran pemakaian kebaya di Indonesia.

Baca Juga:  Viral, Seorang Polisi Gendong Ibu Yang Hendak Berobat

Komunitas itu turut mencatat jenis dan komunitas yang aktif menjaga warisan budaya kebaya. Dalam keterangan resminya, PBI mengatakan bahwa beberapa akademisi di bidang budaya juga bergabung dengan komunitasnya. Dengan begitu mereka dapat mengkaji busana daerah, kebaya, maupun naskah kuno. (red)

 

 

 

sumber: Kompas.com