3. Menjauh dari maksiat, dosa dan hal-hal yang menyelisihi syari’at. Hal-hal tadi jika dilakukan dapat berpengaruh pada amalan sholeh dan bisa membuat amalannya tidak diterima. Lebih-lebih lagi dalam melakukan haji.
4. Berakhlak yang mulia dan bersikap lemah lembut, juga bersikap tawadhu (rendah hati) ketika di kendaraan, tempat tinggal, saat bergaul dengan lainnya dan bahkan di setiap keadaan.
5. Mengagungkan syi’ar Allah. Orang yang berhaji hendaknya benar-benar mengagungkan syi’ar Allah. Ketika melaksanakan manasik, hendaklah ia menunaikannya dengan penuh pengagungan dan tunduk pada Allah.
Demikianlah lima sifat atau tanda Haji mabrur. Semoga kita termasuk yang demikian.***