Menanam Hidroponik Solusi Bertani di Perkotaan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Metode menanam dengan menggunakan media hidroponik, menjadi salah satu cara yang dikembangkan untuk memproduksi tanaman pangan, disempitnya lahan pertanian di kota.

Salah satunya di wilayah lingkungan Malangnegah Wetan RW 10, Kelurahan Nagri Tengah, Kabupaten Purwakarta.

Disini dilakukan uji coba menanam dengan media hidroponik untuk menyiasati keterbatasan lahan dengan bercocok tanam oleh Komunitas Hidroponik berkerjasama dengan PT East – West Seed Indonesia dalam Program Tanaman Urban Farming Hidroponik.

Melalui sistem ini, masyarakat diharapkan mampu menghasilkan tanaman dengan masa panen yang lebih efektif, seperti sayuran Sawi, Bayam, Kangkung, Pakcoy, Pare dan Salada.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Keuangan 9 Juni 2022, Pemilik Rasi Bintang Aries dan Taurus

“Sistem pertanian hidroponik terbukti lebih produktif, hanya membutuhkan waktu 45 hari tanam. Sedangkan penanaman secara konvensional baru bisa dipanen setelah 80 hari,” kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Agus Rachlan Suherlan, saat menghadiri Peresmian Urban Farming tanaman Hidroponik, Sabtu (22/12/2018).

Konsep hidroponik ini, lanjut dia, bisa diterapkan di halaman dan pekarangan rumah masing-masing, karena selain tidak membutuhkan lahan luas, konsep hidroponik lebih sehat dan mampu menghemat biaya rumah tangga untuk kebutuhan sehari hari.

Baca Juga:  Inilah Gaya Polisi Kabupaten Tasikmalaya, Berbagi di Bulan Puasa

“Paling tidak, bisa ada penghematan dalam pengeluaran rumah tangga. Tidak perlu beli sayuran, cukup dengan tanaman sendiri,” ucap Agus.

Sementara, Ketua Komunitas Hidroponik Kabupaten Purwakarta Eni Lestiorini menjelaskan, tanaman hidroponik selain tidak membutuhkan lahan luas juga hasil dari tanamannya dapat dikonsumsi secara langsung dibandingkan dengan tanaman konvensional.

“Tanaman hidroponik ini lebih sehat dan alami, karena tanpa menggunakan pupuk kimia, jadi sayuran hasil tanam hebatnya dapat langsung dikonsumsi,” katanya.

Baca Juga:  Dinkes Ciamis Pastikan Ranitidine Sudah Tidak Diedarkan

Eni menambahkan, ini salah satu metode pemanfaatan lahan tidur di lingkungan untuk ditanami berbagai jenis sayuran. Selain dijadikan bahan sayuran, sayuran organik yang sudah dipetik juga dapat dijadikan bahan olahan makanan maupun minuman lain, seperti jus sawi, es krim pakcoy, simping dan keripik.

“Semoga hadirnya tanaman urban farming hidroponik dilingkungan kami menjadi inspirasi khususnya di lingkungan Malangnengah Watan umumnya warga masyarakat Kabupaten Purwakarta,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat