“Hal ini kita dilakukan karena kedepannya akan ada tambahan program pengembangan metode Genome Sequencing di 38 Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia,” jelas Menkes Budi.
Selain itu, tidak hanya pada layanan kuratif dan rehabilitatif, Kemenkes memprioritaskan layanan kanker melalui program promotif dan preventif, terutama pada skrining dan deteksi dini.
Saat ini, sistem kesehatan di Indonesia lebih mengarah pada upaya-upaya pencegahan daripada pengobatan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui skema Jaminan Kesehatan Nasional menjamin pembiayaan gratis untuk skrining 14 jenis penyakit di Puskesmas, salah satu diantaranya program layanan skrining kanker.
“Wujud implementasi transformasi layanan primer yakni melalui BPJS yang saat ini tengah mengalokasikan 9 Triliun untuk pembiayaan layanan skrining yang di dalamnya termasuk untuk kanker,” kata Menkes Budi.
Seperti diketahui, kanker Serviks menjadi salah satu penyakit mematikan kedua di dunia setelah kanker payudara. Sedangkan di Indonesia penyakit ini dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan menobatkan Indonesia sebagai negara pertama dengan kasus kanker serviks nomor 1 di Asia. (red)