Dengan seragam lengkap, perwira satu melati di pundak itu mengakui bahwa kegiatan ini sudah dijalaninya selama 5 tahun terakhir.
Manfaat bugar memang bukan alasan utama Ardian untuk mendonorkan darahnya, Ardian menyebut stok darah dari pendonor relatif masih rendah di Indonesia.
“Temuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan Indonesia kekurangan jumlah produksi darah secara nasional, yaitu sekitar 500.000 kantong tiap tahunnya. Untuk itulah saya sadar, bahwa dengan melakukan donor, kita akan sedikit membantu,” ujarnya
Ia juga menyebut, kebutuhan darah saat pandemi itu sangat banyak, sehingga ia mendedikasikan dirinya untuk menjadi pendonor. “Kami bersama rekan yang lain selalu mengajak masyarakat untuk mendonorkan darah,” jelas Ardian, yang saat ini menempuh pendidikan sebagai Serdik Sespimmen angkatan 62.
Kegiatan ini, kata Dia, juga dilakukan oleh seluruh Serdik Sespimmen dengan memanfaatkan waktu libur.
“Kegiatan donor darah ini merupakan wujud penerapan nilai-nilai sosial bagi seluruh Serdik Sespimmen Dikreg ke-62 T.A 2022 yang saat ini sedang menempuh pendidikan. Selain kegiatan donor darah, juga banyak kegiatan-kegiatan sosial lain, yang diharapkan dapat dilakukan oleh Serdik Sespimmen Dikreg ke-62,” terangnya.