Waspada, Penggunaan Aliminum Foil Untuk Memasak Itu Kurang Baik

JABARNEWS | BANDUNG – Seperti kita ketahui jika kita berencana untuk membakar ikan, memanggang sayur-sayuran atau mempersiapkan sepotong daging untuk makan malam, kemungkinan besar bahwa Anda akan membungkus makanan Anda dalam kertas aluminium foil.

Anda mungkin tidak akan menyadari bahwa kertas aluminium ini akan meresap ke dalam makanan Anda, dan hal ini tentunya dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh beberapa peneliti menyelidiki bahwa penggunaan aluminium untuk memasak dan mempersiapkan makanan ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Aluminium tidak saja tampak di kertas foil, bahan ini adalah material alat masak paling populer yang digunakan oleh orang-orang negara berkembang. Wajan dan panci dilapisi aluminium dan bahan ini pun ditemukan dalam beberapa perabot dapur seperti sendok makan.

Dulu tembaga menjadi bahan berbagai macam perabotan memasak. Namun seiring waktu, bahan tersebut diganti dengan aluminium karena bahan ini lebih murah untuk diproduksi massal dan lebih mudah dibersihkan.

Tapi jika Anda memasak makanan di dalam panci atau wajan aluminium, hal itu bukanlah sesuatu yang buruk. Akan tetapi jika Anda enempatkan makanan dalam foil dan menaruhnya dalam oven, maka akan berdampak buruk bagi tubuh, terutama dengan makanan yang asam dan pedas yang disiapkan pada suhu tinggi.

Baca Juga:  Perubahan Jadwal Kick Off, PT Liga Belum Respon

Aluminium Dan Kesehatan

Tubuh manusia dapat mengeluarkan sejumlah kecil aluminium dengan sangat efisien. Ini berarti bahwa paparan minimal aluminium bukanlah suatu masalah. World Health Organization (WHO) telah menetapkan asupan harian yang aman yaitu sebanyak 40mg per kilogram berat badan per hari. Maka seseorang yang memiliki berat badan 60kg, asupan aluminium yang dizinkan sampai 2400mg.

Tapi mayoritas orang terpapar dan menelan jauh lebih banyak ketimbang asupan harian aman yang disarankan. Aluminium saat ini hadir di jagung, keju kuning, garam, bumbu-bumbu, rempah-rempah, dan teh. Aluminium pun digunakan dalam perabot masak seperti yang telah disebutkan di atas, juga dalam agen-agen farmakologi seperti antiasam dan antiperspirant. Aluminium surfat, turunan aluminium, digunakan sebagai coagulant alias zat pengental dalam proses pemurnian air minum.

Para ilmuwan sedang meneliti apakah paparan aluminium yang berlebihan bisa menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Satu contoh, konsentrasi tinggi aluminium telah dideteksi di jaringan otak pasien penyakit Alzheimer. Mereka telah menguji komunitas orang-orang tua dengan Alzheimer dan berkesimpulan bahwa ini adalah satu penyakit modern yang disebabkan oleh kondisi kehidupan yang berubah terkait dengan industrialisasi masyarakat. Kondisi ini mungkin terjadi karena tingkat paparan aluminium tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:  Asosiasi DPRD Dukung Jokowi Revisi UU ASN

Tak hanya itu saja, aluminium pun dapat mengancam risiko kesehatan lainnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan aluminium tinggi mungkin membahayakan pada beberapa pasien dengan penyakit tulang atau gangguan ginjal. Asupan aluminium yang tinggi dapat mengurangi tingkat pertumbuhan sel-sel otak manusia.

Hindari Aluminium Foil Ketika Masak

Mengingat semua risiko yang terbukti ini, sungguh penting bagi kita untuk menetapkan konsentrasi aluminium ketika memasak. Panci dan perangkat masak lainnya cenderung dioksidasi, atau proses pemberian sebuah lapisan lebam yang mencegah aluminium tersebut meresap ke dalam makanan.

Masalahnya adalah ketika Anda menggosok panci Anda setelah masak, lapisan itu luntur dan aluminium dapat meresap ke dalam makanan Anda. Hal ini mudah dicegah, ketika Anda mendapat panci aluminium baru, didihkan air di dalamnya beberapa kali sampai dasarnya menjadi kerak. Ini menciptakan sebuah oksidasi alamiah yang mencegah penyerapan. Mereka mungkin terlihat indah bila mereka digosok dan berkilap, tapi dasar panci yang berkerak lebih baik untuk makanan Anda dan kesehatan Anda.

Berbeda cerita jika Anda memasak menggunakan alumunium foil. Aluminium foil adalah kertas sekali pakai dan Anda tidak akan dapat membuat lapisan lebam sebelum menggunakannya.

Sebuah riset menunjukkan bahwa perpindahan aluminium ke dalam makanan selama proses memasak makanan terbungkus dalam aluminium foil melebihi batas yang diizinkan yang ditetapkan oleh WHO.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Alami Momen Anak Harus Seperti Pak Habibie

Aluminium secara signifikan lebih mungkin merembes ke dalam makanan, dan pada tingkat yang lebih tinggi, dalam larutan makanan asam dan cair seperti jus lemon dan tomat daripada yang mengandung alkohol atau garam. Tingkat perembesan bahkan naik lebih banyak ketika bumbu ditambahkan ke makanan yang dimasak dalam aluminium foil. Segala sesuatu yang bersifat asam memicu proses yang sangat agresif yang melarutkan lapisan aluminium ke dalam makanan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa aluminium foil sebaiknya tidak digunakan untuk memasak. Sebagai gantinya, sangat direkomendasikan untuk menggunakan gelas atau porselen saat menyiapkan hidangan panggang. Namun, aman membungkus makanan dingin dalam foil, meskipun tidak untuk waktu yang lama. Hal tersebut karena makanan memiliki masa simpan dan karena aluminium dalam foil akan mulai meresap ke dalam makanan tergantung pada bahan-bahan seperti rempah-rempah.

Itulah tadi ulasan mengenai mengapa Anda tidak disarankan untuk membungkus makanan dengan aluminium foil sebelum memasaknya. Semoga ulasan di atas dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda. (Fin)

Sumber artikel ini diambil dari The Conversation

Jabarnews | Berita Jawa Barat