1.074 Produk Pesantren Siap Meriahkan Pameran OPOP di Gedung Sate

JABARNEWS | BANDUNG – Program One Pesantren One Program (OPOP) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah berjalan. Bahkan, produk asli dari tangan para santri akan dipamerkan di Gedung Sate jalan Diponegoro, Sabtu (14/12/2019) mendatang.

Sedikitnya 1.074 pondok pesantren (ponpes) yang sudah memiliki produk akan menampilkan buah karya unggulannya, serta pondok pesantren yan memang sudah menerima program OPOP.

Selain itu, dalam gelaran untuk santri ini akan diisi berbagai kegiatan lain seperti talkshow dan temu bisnis.

Kepala UPTD P3W Diklat Perkoperasian dan Wirausaha Jawa Barat, Deni Handoyo mengatakan, peserta pameran merupakan hasil seleksi program OPOP. Sehingga, mereka mendapatkan fasilitas gelar produk untuk mempromosikannya kepada publik.

Baca Juga:  Bagaimana Proses Pelaksanaan PTM di Kabupaten Karawang? Ini Ketentuannya

“Jadi mereka yang lolos seleksi untuk program OPOP ini akan memamerkan produknya. Jadi masyarakat tau kalau pesantren ini punya usaha, punya nilai ekonomi,” kata Deni saat konferensi pers Gelar Produk di Hotel Braga Artotel, Kota Bandung, Kamis (13/12/2019).

Deni menuturkan, beragam produk akan ditampilkan sesuai dengan bidang usaha masing-masing pesantren. Mulai dari produk kuliner, fesyen, pertanian, peternakan, perikanan dan lainnya.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Canangkan Gernas Bude Jamu di HKN Ke-55

“Memang mayoritas nanti yang ditampilkan kuliner dan fesyen. Karena tidak mungkin kalau bawa produk peternakan atau perikanan, tapi kita fasilitasi semua. Jadi ada yang bentuknya foto atau media lainnya,” ucapnya.

Menurut Deni, selain gelar produk, peserta OPOP ini juga akan mengikuti temu bisnis. Mereka akan dipertemukan dengan pembeli skala nasional bahkan internasional sebagai calon market produk mereka.

“Kita menghadirkan buyer-buyer yang akan menjadi market dari produk-produk pesantren tersebut. Skalanya tidak hanya nasional tapi Internasional,” jelasnya.

Baca Juga:  Kartini Masa Kini Dari Jatiluhur

Deni memyebut, program OPOP akan berjalan selama 5 tahun. Setiap tahunnya, diharapkan ada 1.000 pesantren yang mengikuti kegiatan OPOP. Sehingga, dalam kurun 5 tahun kepemimpinan Ridwan Kamil akan tercapai 5.000 pesantren yang mandiri, terutama di bidang ekonomi.

“Jadi nanti yang sudah mengikuti tahun ini, tidak bisa lagi ikut. Tapi mereka tetap akan mendapatkan pendampingan, pelatihan, hingga hadiah berupa bantuan modal usaha,” pungkasnya. (Rnu)