Emil: Program One Village One Company Jadi Solusi Di Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ketimpangan di Jawa Baratdilakukan dengan upaya menggali potensi desa, dan sentralisasi produksi untuk menciptakan nilai tambah.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Provinsi Jawa Barat memiliki wilayah yang cukup luas. Yakni, terdapat 5.312 desa di Jawa Barat, makanya memerlukan strategi pemerataan yang khusus.

“Desa-desa ini harus mandiri karena Jawa Barat itu masalahnya ketimpangan. Sebab, tidak ada daya upaya, potensi, tidak ada ilmu, orang-orang desa frustasi, dan pergi pindah ke kota,” kata Gubernur yang akrab dipanggil Emil ini, pada Desa Juara Launching Program One Village One Company (OVOC), di Desa Sukalaksana, Kab. Garut, Kamis (20/12/18/2018).

Baca Juga:  Dadang Supriatna: Pendidikan Dini Sangat Penting, Khususnya Soal Pancasila

Maka, dengan program satu desa satu perusahaan, kata Emil, diharapkan masyarakat tetap tinggal di desa dengan memiliki pekerjaan, dengan penghasilan yang diharapkan setara dengan pendapatan di kota. Terkait pemasaran, Emil telah membentuk “off- taker forum”, atau forum pembeli, untuk memastikan calon pembeli produk-produk yang dihasilkan di desa.

“Setelah ada yang beli, nanti kita bagi ke desa- desa,” ujarnya.

Inilah yang menjadi pembeda, Pemprov Jabar lah yang mencari pasar. Jika pasar sudah ada, Pemprov Jabar akan mencari desa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang telah dibuka.

Baca Juga:  Layanan SIM Keliling Polrestabes Bandung Hari Ini

“Rencana modal dasar Rp 100 juta, selanjutnya setelah perusahan bergulir, masuklah ke ekonomi yang sebenarnya, selanjutnya perusahaan desa bisa mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi,” katanya.

Maka, lewat OVOC inilah, kesejahteraan Indonesia mulai dibangun dari desa-desa Juara di Jawa Barat. Pun cita- cita tersebut harus diraih dengan sinergi semua pihak.

“Ini yang disebut teori pentahelix, ada pemerintah, swasta, perguruan tinggi, media dan masyarakat. Teori ini akan kita terus gunakan membangun Jawa Barat,” ungkap Emil.

Baca Juga:  Ini Yang Diajarkan DPPKB Purwakarta Kepada Para Ibu

Selain itu, Emil juga melihat potensi keberadaan perguruan tinggi, yang juga sangat diperlukan dalam menyukseskan program ini dalam hal peningkatan sumber daya manusia, dan menerapkan teknologi-teknologi yang menjadi temuan perguruan tinggi di masyarakat.

“Kita tantang nanti alumni-alumni, milenials perguruan tinggi untuk mau tinggal di desa, membuat business plant dan pengembangan desa,” katanya.

Salah satu desa yang bahkan telah menggulirkan ‘bisnis’ pariwisatanya adalah dengan memasarkan paket Desa Wisata Ciburial pada aplikasi market pariwisata Jabar, www.gurilaps.com. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat