Meriahkan Hari Santri, Pemprov Jabar Gelar Lomba-Lomba

 

JABARNEWS | BANDUNG – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2018, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar perlombaan khusus santri se-Jawa Barat. Sedikitnya terdapat tiga perlombaan yang akan mulai dilaksanakan pada akhir November ini.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, perlombaan yang akan dilakukan yakni tahfidzul mutun, qiroatul qutub, dan pidato.

“Melalui kegiatan ini kita ingin generasi santri Jawa Barat memiliki mental dan pengetahuan Islam yang lebih baik,” jelas Uu, Kamis (1/11/2018).

Mantan bupati Tasikmalaya yang berlatar belakang pesantren ini mengakui santri kurang memiliki keberanian untuk tampil di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga:  Risih Dengan Sofa Bau Apek? Segera, Hilangkan Dengan Cara Ini

“Menguji keberanian dan mental. Kelemahan santri salafiyah lemah dalam bertanding. Kadang-kadang ada santri yang ilmunya banyak, pemahamannya baik, tapi kurang berani tampil. Jadi ilmunya kurang termanfaatkan,” katanya.

Tak hanya itu, Uu menyebut lomba se-Jawa Barat ini bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi di antara sesama santri. Dia mengakui selama ini komunikasi sesama santri kurang berjalan baik terutama di kalangan alumnus.

“Supaya terbangun ikatan emosional antara santri. Apalagi yang sudah alumni. Beda dengan pendidikan di universitas, ikatan alumninya kuat. Kalau santri belum seperti itu,” katanya.

Baca Juga:  Pelaku Bom Bunuh Diri Sempat Berwasiat ke Orang Tua, Ini Isinya

Tak kalah penting, melalui perlombaan ini Uu ingin semakin banyak ulama-ulama di masa depan yang memiliki pemahaman Islam yang baik. Dia mengaku khawatir karena saat ini banyak pihak-pihak yang mengaku ulama tapi memiliki pemahaman Islam yang salah.

“Untuk meminimalisasi penafsiran Quran dan hadits yang salah. Karena untuk paham, supaya tidak salah, tidak sembarang orang bisa menafsirkan ayat Quran dan hadits,” katanya.

Menurutnya untuk pidato tidaklah semudah yang dibayangkan. Seorang santri harus memahami tata cara baik saat membuka, menyampaikan isi, dan menutup.

Baca Juga:  Percobaan Bunuh Diri Remaja Meningkat, UI Luncurkan Program Persebaya

“Baca salamnya bagaimana, shalawatnya bagaimana. Pidato tidak bisa tiba-tiba, ada aturannya. Kalau santri, pasti tahu ada aturannya. Makanya bisa dilihat, mana pidato berasal dari santri, mana yang bukan dari santri,” bebernya.

Uu menambahkan, peserta perlombaan ini ditentukan oleh masing-masing pesantren yang ada di Jawa Barat. “Jadi pesertanya mewakili pesantren, bukan mewakili kabupaten/kota,” katanya.

Lebih lanjut Uu katakan, perlombaan ini menyuguhkan berbagai hadiah seperti mobil, umrah, dan uang. “Pendaftarannya gratis, ke Biro Yansos. Lomba dilaksanakan di Pusdai dan Masjid Gedung Sate,” katanya. (wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat