Tiga Pekan PTM, Cianjur Belum Temukan Siswa Terpapar Covid-19

JABARNEWS | CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mempercepat vaksinasi untuk anak sekolah dengan usia di atas 12 tahun sebagai antisipasi terjadinya klaster baru penularan COVID-19 di lingkungan pendidikan karena sudah berlangsung pembelajaran tatap muka terbatas.

Wakil Bupati Cianjur T.B. Mulyana Syahrudin mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berlangsung selama tiga pekan terakhir berjalan dengan baik dan belum ditemukan adanya siswa yang terpapar virus.

“Kami terus menggenjot vaksinasi massal di tempat atau di sekolah sesuai jumlah siswa yang ada, melibatkan puskesmas setempat, sebagai upaya pencegahan terjadinya klaster sekolah, selain terus memantau penerapan prokes (protokol kesehatan) secara maksimal,” katanya, Jumat (25/9/2021).

Baca Juga:  Jelang Lawan Persita Tangerang, Supardi Nasir Mulai Kembali Berlatih

Ia menjelaskan PTM di daerah itu berjalan dengan baik, bahkan belum ditemukan kasus terkonfirmasi positif di kalangan pelajar atau tenaga pengajar.

Tenaga pengajar juga diminta aktif untuk memantau kondisi kesehatan siswa dan keluarganya, melalui program guru menyambangi setiap kediaman siswa atau “Gurujug”.

Baca Juga:  Hadapi Arus Mudik, Jasa Raharja Jabar Dirikan Pos Kesehatan Yang Standby 24 Jam

“Kami berharap seiring digelarnya PTM di Cianjur, dapat berjalan baik, sehingga siswa di Cianjur dapat kembali menjalani proses belajar mengajar normal seperti sebelum pandemi,” katanya.

Berdasarkan data, katanya, pembelajaran secara daring mengakibatkan penurunan kualitas pendidikan siswa. Bahkan, ditemukan siswa kelas IV SD belum dapat membaca.

Oleh karena itu, katanya, perlu berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Terima TKDD 2020 dari Presiden Jokowi

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan dalam PTM, pihak sekolah harus memenuhi sejumlah persyaratan, seperti tenaga pengajar telah divaksin secara lengkap dan lokasi sekolah di zona kuning atau hijau pandemi.

“Sebelum PTM digelar setiap sekolah telah dilakukan verifikasi gugus tugas, termasuk sudah memiliki sarana dan prasarana hingga fasilitasi kesehatan penunjang, seperti tempat cuci tangan dan lainnya,” katanya. (Red)