JABARNEWS | BANDUNG – Pembangunan konstruksi sistem transportasi massal Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung (MKB) agar segera dilakukan. Rencananya, Pemkot Bandung akan melakukan peletakan batu pertama pada September 2018.
Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pemkot sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintahan pusat. ’’Dua hari lalu dengan Kemenhub juga Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengupayakan hal itu. Akhir disepakati September peletakan batu pertama untuk tahap 1 yang saya launching beberapa waktu lalu,’’ jelas Emil.
Skemanya, lanjut dia, saat ini sedang dibahas. Dari hasil pertemuan tersebut pemerintah pusat akan membantu pembiayaan kontruksi Metro Kapsul Bandung sebagai program prioritas di periode berikut pasca Asian Games.
Hasil evaluasi selama ini, dana dari pusat dinilai sangat berarti. Sebab, pemerintah daerah belum mampu membiayai pembangunan tersebut. ’’Kendala selama ini duit, isunya selalu biaya. Makanya LRT Perlembang jalan, karena dikasih APBN 100 persen, jadi kendala bukan ilmu tapi uang,’’ tandasnya.
Pemkot Bandung diakui Emil sudah melengkapi semua syarat yang dibutuhkan. ’’Kemungkinan yang dipilih MKB karena lebih murah 50 persen. Kalau Palembang Rp 400 miliar per kilometer, kalau MKB hanya Rp 200 miliar perkilometer,’’ pungkasnya.
Jika MKB beroperasi, maka sebagai Gubernur Jawa Barat terpilih ia akan mempercepat koneksi antarkota dan kabupaten Bandung Raya. ’’Tugas saya sebagai guru nanti mengoneksikan MKB ke Jatinangor (Kabupaten Sumedang), MKB ke Soreang (Kabupaten Bandung),’’ tutupnya. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat