Daerah

Rugi Miliaran, Ratusan Hektare Tanaman Jagung di Garut Diserang Hama

×

Rugi Miliaran, Ratusan Hektare Tanaman Jagung di Garut Diserang Hama

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | GARUT – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga menyebutkan sekitar 520 hektare lahan pertanian di wilayahnya diserang hama ulat grayak frugiperda (UGF). Diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar Rp2,3 miliar.

“Laporan terakhir sudah di atas 520 hektare mulai menyerang dari umur 7 Hst (hari setelah tanam),” ujar Beni Yoga, Rabu (08/01/2020).

Ia menyebutkan, lahan tanaman jagung yang terserang hama yakni Kecamatan Banyuresmi, Pameungpeuk, Pakenjeng, Cilawu, Tarogong Kaler, Wanaraja, Sucinaraja, Leuwigoong, Limbangan, Selaawi, dan Malangbong.

Baca Juga:  Kronologi dan Daftar Nama Korban Kecelakaan Truk Maut di Subang

“Di mana serangan hama tersebut menyerang secara masif dan penyebarannya cepat,” katanya.

Ia menuturkan, jajaran Dinas Pertanian Garut telah menerjunkan tim untuk memberantas dan mengantisipasi serangan hama agar tidak terus meluas dan merusak tanaman jagung.

Hasil perhitungan sementara di lapangan, kata dia, nilai asumsi kerugian petani akibat serangan hama tersebut mencapai Rp2,3 miliar.

Baca Juga:  Penutupan Mabintar SMK Taruna Sakti Purwakarta Didatangi Artis Ibukota

“Estimasi kerugian (Rp2,3 miliar) berdasarkan kondisi di lapangan,” kata Beni.

Kepala Seksi Serealia Dinas Pertanian Garut, Endang Junaedi menambahkan luas lahan tanaman jagung yang terserang hama itu masih dalam tahap intensitas ringan.

Menurut dia, kondisi tanaman yang terserang hama masih bisa diselamatkan atau dikendalikan apabila petani melakukan cara yang benar dalam memberantas hama dan merawat tanaman.

“Untuk itu kita bersama petani melakukan gotong royong agar dalam pengendaliannya tepat, sehingga tanaman jagung itu masih bisa terselamatkan,” katanya.

Baca Juga:  Pansus 5 DPRD Selesaikan Pembahasan Raperda Toko Modern 

Jika serangan hama tidak segera diatasi, kata dia, maka berdasarkan hitungan di lapangan akan menimbulkan kerugian materi sebesar Rp2,3 miliar.

“Potensi kerugian Rp2 miliar itu masih asumsi artinya bukan kerugian sebenarnya, untuk itu kita berupaya mengatasi masalah serangan hama itu,” katanya. (Ara)

Tinggalkan Balasan