JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyayangkan dilegalkannya penambangan timah yang menggunakan kapal Isap yang mana aktivitas itu terindikasi bisa merusak ekosistem laut.
“Saya tidak habis pikir, mengapa penambangan timah dengan menggunakan kapal hisap di tepi pantai yang terindikasi merusak ekosistem laut dan mematikan mata pencaharian nelayan yang menjadi satu-satunya mata pencaharian secara turun-temurun, malah dilegalkan,” ujar Dedi Mulyadi, dalam keterangan Instagram @dedimulyadi71, Senin (21/12/2020).
Dedi Mulyadi pun mengingatkan dalam pemahamannya sebagai yang memiliki jiwa merah putih sudah sepatutnya setiap manusia untuk bisa menjaga kelestarian alam dan lingkungannya.
“Pemahaman yang saya miliki, manusia yang berjiwa merah putih adalah manusia yang menjaga kelestarian alam dan lingkungan,” kata Dedi Mulyadi.
Ia menambahkan selain untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan, kata Dedi, ketika berjiwa merah putih itu, harus bisa menjaga kelangsungan hidup bangsanya dan menitipkan tanah air secara utuh kepada generasi yang akan datang.
Dedi Mulyadi, dalam hal ini, pada unggahan nya itu, menyayangkan adanya sebuah aktifitas kapal yang direkam oleh nelayan di perairan Kepulauan Bangka.
“Selamatkan Pantai Matras, Bangka,” tegas Dedi Mulyadi
Dalam unggahan yang yang direkam pada Selasa (15/12/2020), seseorang dalam video tersebut menyebutkan bahwa telah beroperasi lagi kapal Kapal Chokdee yang aktivitasnya terindikasi merusak lingkungan dan ekosistem laut.
Penulis: Ikbal Safana