Irigasi Rusak, Areal Pertanian di Cilawu Garut Tidak Produktif Tiga Tahun

JABARNEWS | GARUT – Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan seratusan hektare lahan pertanian di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak produktif sejak tiga tahun lalu akibat saluran irigasi rusak tertimpa longsor.

“Para petani dari tiga desa merasa tanahnya sekarang kurang bahkan tidak produktif, karena aliran yang mengairi saluran irigasi terputus. Itu sudah berlangsung tiga tahun,” kata Helmi Budiman di Garut, Kamis.

Baca Juga:  Bapenda Jabar: Masih Terdapat 25,07% KTMDU Menunggak PKB

Ia menuturkan hasil peninjauan di lapangan Irigasi Citespong dalam kondisi rusak akibat terdampak longsoran tanah di Kampung Cikadu, Desa Cilawu, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, pada tahun 2019.

Irigasi itu, kata dia, mampu mengairi areal pertanian di tiga desa dengan luas lahan diperkirakan sekitar 104 hektare, namun sejak kejadian longsor itu mengganggu produktivitas pertanian.

Baca Juga:  Kepedulian Pemkab Karawang kepada Pelaku UMKM Terdampak Covid-19

“Ada 104 hektare yang biasa terairi oleh saluran irigasi tersebut,” katanya.

Untuk itu pemerintah daerah Kabupaten Indramayu secepatnya akan memperbaiki irigasi tersebut.

Baca Juga:  Prediksi Susunan Pemain Prancis vs Maroko, Rebutan Tiket Final

Ia menyampaikan pembangunan aliran air itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Tingkat Kecamatan (RPTK) untuk selanjutnya segera direalisasikan oleh Pemkab Garut.

“Insya Allah melalui perencanaan penganggaran yang sekarang sedang berlangsung itu sudah masuk RPTK pada Musrenbang kemarin, direalisasikan pada tahun 2022,” katanya. (Red)