Antara Mitos, Tradisi dan Batin, Lukisan Satya Cipta Ceritakan Keluguan Perempuan Nusantara

Satya Cipta
Lukisan karya Satya Cipta yang dipamerkan di Lawangwangi Creative Space, Bandung, Sabtu (11/11/2023). (Foto: Rian/JabarNews).

JABARNEWS | BANDUNG – Pelukis perempuan asal Bali Satya Cipta menyajikan karya seninya dalam pameran yang bertajuk ‘Dark and Light; Stories of The Archipelago’ yang diselenggarakan oleh tim ArtSociates di Lawangwangi Creative Space, Bandung mulai 11 November-6 Desember 2023.

Dalam pameran ini, dipajang 31 karya Satya Cipta yang terdiri dari lukisan di atas kanvas dan kertas serta karya trimatra. Keindahan garis Satya berkelindan di tiga belas lukisan di atas kertas, 16 lukisan di atas kanvas, satu patung dan satu instalasi dengan gambar yang disorot dari proyektor siap diapresiasi oleh pecinta seni rupa Indonesia.

Baca Juga:  Haru Suandharu Dukung Pemprov Naiikkan Anggaran Petani Milenial, Tapi...

Satya Cipta merupakan pelukis dengan latar belakang pendidikan seni pertunjukan di Jakarta ini jatuh cinta pada lukisan tradisional gaya Batuan, Ubud – Bali. Figur perempuan pada lukisan-lukisannya adalah refleksi diri pelukis sebagai perempuan Bali yang syarat dengan kegiatan spiritual dalam budaya Hindu Bali.

Baca Juga:  Demokrat Jabar Sangat Kecewa AHY Tak Dipilih Jadi Cawapres: Kita Tetap Satu Komando!

Satya Cipta tumbuh dan dibesarkan di pesisir utara pulau Bali dan belajar seni pertunjukan modern di Institute Kesenian Jakarta, lalu belajar melukis secara otodidak. Sampai kemudian memilih lukisan gaya Ubud sebagai pilihan estetik yang mengantar karirnya dalam melukis hingga saat ini.

Baca Juga:  Ribuan Santri Kembali Kepung Minimarket di Manonjaya

Satya Cipta mengatakan bahwa pameran ini adalah rangkuman kecil dari perjalan hidupnya sebagai perempuan yang lahir di Indonesia, yaitu Bali.