JABARNEWS | KOTA CIREBON – Radikalisme dan pergaulan bebas menjadi hal penting yang diangkat dalam acara Halaqah Masjid Kasultanan dan Dakwah Islam Rahmatan Lil Alamin. Acara Festival Tajug digelar
memperingati Hari Santri Nasional 2018 di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Sabtu (20/10/2018).
Inspektorat Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI M Herindra hadir mewakili Panglima TNI. Ia mengapresiasi kegiatan tersebut. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Danrem 063/SGJ, Pra Arif Natadiningrat, Para Ulama, dan tokoh Masyarakat.
Menurutnya, kegiatan tersebut berkontribusi yang sangat besar untuk membangun ahklak manusia. “Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia masyarakatnya cinta damai dan sejahtera,” katanya.
Ia menyinggung gaya hidup bebas yang mengatasnamakan demokrasi sering disalahartikan. Tak sedikir generasi muda terpengaruh pergaulan sek bebas, narkoba, dan penyalahgunaan ITE.
Sekarang di berbagai belahan dunia yang lagi ngetren bukan perang Konfensional atau perang terbuka untuk menghancurkan suatu negara, tapi sekarang perang informasi ITE, teknologi dan lain-lain.
Radikalisme, kata dia, seperti ISIS sudah mengancam dunia termasuk Indonesia. Makanya hal tersebut harus ditangkal dengan memberikan pendidikan kepada anak-anak agar tidak terpengaruh radikalisme.
“Apalagi ke depan, Indonesia akan menghadapi pemilihan 2019 presiden dan legislatif. Semoga dua agenda besar ini bisa berjalan aman tertib dan damai,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia KH Muh Musthofa Aqil Siroj mengatakan, masjid merupakan bangunan istimewa dalam masyarakat sejak Islam hadir di Indonesia. Masjid Kesultanan memiliki fungsi dan peran yang sangat signifikan dalam pembangunan masyarakat. (One)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
